Saham-saham Korea Selatan naik pada perdagangan Rabu pagi karena reli sektor teknologi semalam di Wall Street, namun investor tetap berhati-hati menjelang data inflasi AS, sementara won menguat dan imbal hasil obligasi turun.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) terdongkrak 22,97 poin atau 0,84 persen, menjadi diperdagangkan di 2.769,44 poin pada pukul 01.42 GMT.

Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics menguat 1,22 persen dan rekannya SK Hynix terangkat 1,60 persen, sementara LG Chem bertambah 0,49 persen.

Wall Street berakhir naik tajam pada Selasa (8/2/2022), terangkat oleh Apple dan Microsoft, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun mencapai level tertinggi sejak November 2019 menjelang pembacaan inflasi utama dan ekspektasi pengetatan Fed.

Data inflasi AS yang akan dirilis pada Kamis (10/2/2022) dianggap penting untuk garis waktu tapering Federal Reserve, dengan pasar sekarang memperkirakan peluang satu-dalam-tiga bahwa bank sentral mungkin menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin penuh pada Maret.

Sementara itu, Korea Selatan melaporkan rekor tertinggi 49.567 kasus COVID-19 harian baru ketika varian Omicron mendorong gelombang infeksi, kata pemerintah pada Rabu, tetapi kematian baru tetap rendah pada 21.

Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 115,3 miliar won (96,45 juta dolar AS) di papan utama.

Won dikutip pada 1.195,1 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,22 persen lebih tinggi dari penutupan sehari sebelumnya.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.195,4 per dolar, naik 0,1 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward (NDF) kontrak satu bulannya tercatat pada 1,195,5.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka pada obligasi pemerintah tiga tahun naik 0,09 poin menjadi 107,62.

Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid turun 1,5 basis poin menjadi 2,288 persen, sedangkan imbal hasil obligasi Korea 10-tahun yang dijadikan acuan turun 3,9 basis poin menjadi 2,695 persen.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022