Pangkalpinang, (ANTARA Babel) - Pemerintah Kota Pangkalpinang menyambut baik rencana dibentuknya persatuan Suku Sekak oleh Profesor Iwabuchi guna mencegah kepunahan budaya dan tradisi suku asli Bangka Belitung tersebut.

"Kami menyambut positif rencana pembentukan organisasi tersebut karena dengan begitu, keberadaan budaya dan tradisi Suku Sekak semakin terkuatkan," kata Kepala Dinas dan Kebudayaan Pemuda Olahraga Kota Pangkalpinang, Akhmad Elvian di Pangkalpinang, Senin.

Sebagai sejarawan sekaligus budayawan, Elvian menjelaskan salah satu faktor kepunahan budaya orang laut tersebut karena pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) yang kurang.

"Orang Bangka Belitung terdiri dari dua yakni orang darat atau orang gunung, dan orang laut atau Suku Sekak. Kebudayaan orang darat masih bisa bertahan karena perlawanan Depati Amir," kata Elvian.

Elvian menjelaskan, berkat perlawanan Depati Amir antara tahun 1848 hingga 1851, pemerintah Kolonial Belanda mulai memperhatikan kehidupan orang darat.

"Mereka tidak hanya mengeksploitasi tapi juga memberdayakan mereka dengan memberi pengetahuan untuk mengolah sawah dan perkebunan, mereka juga memblokade Laut Sinjai sehingga orang darat bisa menjadi nelayan dan kehidupan mereka jadi sejahtera," kata dia.

Sementara itu, orang laut tetap tinggal di "jung" atau perahu dalam kelompok satu hingga 10 orang tanpa ada peningkatan kemampuan SDM.

"Oleh karena itu, saya rasa merupakan hal positif jika sekarang Profesor Iwabuchi ingin membentuk persatuan Suku Sekak agar SDM mereka dapat ditingkatkan selain saling mengenalkan Suku Sekak satu sama lain yang tinggal di pelosok-pelosok," kata dia.

Selama ini, kata Elvian, pemerintah belum mampu melakukan peningkatan SDM Suku Sekak karena jumlah mereka yang sedikit dan terpencar-pencar.

"Jadi upaya penyelamatan yang selama ini kita lakukan baru membantu penghidupan mereka seperti menyalurkan bantuan sembako dan lain-lain," kata dia.

Pewarta:

Editor : Ida


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012