“Bantuan ini akan Kami pergunakan untuk penyemaian bibit sawit, karena 80 persen Petani di Desa Kulur ini adalah berkebun sawit," kata Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kulur Jaya Rusli.
Hal ini disampaikan Rusli saat menerima bantuan dari PT Timah Tbk di Desa Kulur, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Rabu (2/3/2022).
Ia menyebutkan, pihaknya memilih menyemai bibit sawit dengan tujuan para Petani dapat membeli bibit sawit di Gapoktan dengan harga yang relatif murah jika dibandingkan dengan harga dipasaran.
Rusli menceritakan, sektor pertanian di Desa Kulur cukup variatif. Hal ini ditandai dengan jenis perkebunan warga yang beragam seperti sawit, lada, karet dan tanaman holtikultura. Adapun jenis holtikultura yang pernah mereka tanam yaitu jagung, kacang, cabe dan bawang merah.
Gapoktan Kulur Jaya telah berdiri sejak tahun 2016 silam. Selain menggeliatkan sektor pertanian di Desa Kulur, Gapoktna ini juga mengawal penyaluran pupuk subsidi kepada masyarakat serta membina para petani dalam berkegiatan bercocok tanam.
"Kami juga memberikan pemahaman kepada petani tentang teknologi pertanian masa kini. Hal ini tentunya hasil dari kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten dengan Gapoktan Kulur Jaya untuk kemajuan para Petani Desa Kulur," ujarnya.
Perkembangan sektor pertanian di Desa Kulur juga membuahkan hasil, dimana petani holtikultura berhasil memanen 12 ton bawang merah. Namun dengan kondisi cuaca yang kurang mendukung, akhirnya tanaman jenis bawang merah tidak dapat ditanam lagi.
"Tanaman jenis bawang ini sangat rentan terhadap cuaca apalagi jika sudah hujan seharian, dapat menyebabkan bawang menjadi busuk,” ungkap Rusli
Untuk menyiasati kondisi cuaca yang ekstrim, jenis tanaman holtikultura yang ditanam oleh para Petani beralih ke cabe merah.
“Cuaca di Bangka ini cocok untuk menanam cabe, selain itu harganya pun terbilang menguntungkan untuk Petani,” kata Rusli.
Sementara itu, Sekretaris Desa Kulur Dori Faisal mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh PT Timah kepada Gapoktan Kulur Jaya. Sebab dengan adanya bantuan ini semakin membuat semangat masyarakat Desa Kulur untuk bertani.
“Kalau melihat animo dari masyarakat Desa Kulur sendiri terkait pertanian saat ini sangat luar biasa semangatnya kawan-kawan Petani, apalagi dengan adanya dua kelompok Petani Millenial yang ada di Desa ini, Mereka sudah lebih giat untuk bertani," katanya.
Ia menyebutkan, para petani beberapa kali panen hasil perkebunan jenis cabe merah dan tidak hanya berhenti sampai disitu saja, mereka pun terus melakukan penanaman holtikultura dengan jenis cabe merah ini secara berkelanjutan.
"Semoga dengan adanya bantuan untuk Gapoktan ini dapat membuat nama Desa Kulur semakin dikenal," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Hal ini disampaikan Rusli saat menerima bantuan dari PT Timah Tbk di Desa Kulur, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Rabu (2/3/2022).
Ia menyebutkan, pihaknya memilih menyemai bibit sawit dengan tujuan para Petani dapat membeli bibit sawit di Gapoktan dengan harga yang relatif murah jika dibandingkan dengan harga dipasaran.
Rusli menceritakan, sektor pertanian di Desa Kulur cukup variatif. Hal ini ditandai dengan jenis perkebunan warga yang beragam seperti sawit, lada, karet dan tanaman holtikultura. Adapun jenis holtikultura yang pernah mereka tanam yaitu jagung, kacang, cabe dan bawang merah.
Gapoktan Kulur Jaya telah berdiri sejak tahun 2016 silam. Selain menggeliatkan sektor pertanian di Desa Kulur, Gapoktna ini juga mengawal penyaluran pupuk subsidi kepada masyarakat serta membina para petani dalam berkegiatan bercocok tanam.
"Kami juga memberikan pemahaman kepada petani tentang teknologi pertanian masa kini. Hal ini tentunya hasil dari kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten dengan Gapoktan Kulur Jaya untuk kemajuan para Petani Desa Kulur," ujarnya.
Perkembangan sektor pertanian di Desa Kulur juga membuahkan hasil, dimana petani holtikultura berhasil memanen 12 ton bawang merah. Namun dengan kondisi cuaca yang kurang mendukung, akhirnya tanaman jenis bawang merah tidak dapat ditanam lagi.
"Tanaman jenis bawang ini sangat rentan terhadap cuaca apalagi jika sudah hujan seharian, dapat menyebabkan bawang menjadi busuk,” ungkap Rusli
Untuk menyiasati kondisi cuaca yang ekstrim, jenis tanaman holtikultura yang ditanam oleh para Petani beralih ke cabe merah.
“Cuaca di Bangka ini cocok untuk menanam cabe, selain itu harganya pun terbilang menguntungkan untuk Petani,” kata Rusli.
Sementara itu, Sekretaris Desa Kulur Dori Faisal mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh PT Timah kepada Gapoktan Kulur Jaya. Sebab dengan adanya bantuan ini semakin membuat semangat masyarakat Desa Kulur untuk bertani.
“Kalau melihat animo dari masyarakat Desa Kulur sendiri terkait pertanian saat ini sangat luar biasa semangatnya kawan-kawan Petani, apalagi dengan adanya dua kelompok Petani Millenial yang ada di Desa ini, Mereka sudah lebih giat untuk bertani," katanya.
Ia menyebutkan, para petani beberapa kali panen hasil perkebunan jenis cabe merah dan tidak hanya berhenti sampai disitu saja, mereka pun terus melakukan penanaman holtikultura dengan jenis cabe merah ini secara berkelanjutan.
"Semoga dengan adanya bantuan untuk Gapoktan ini dapat membuat nama Desa Kulur semakin dikenal," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022