Jakarta (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengimbau kepada seluruh warga yang tinggal di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur bersedia direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

"Penolakan dari warga pasti ada. Karena ada saja yang tidak setuju dengan relokasi ini. Tapi kami tetap meminta supaya warga mau pindah ke rusun," kata Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.

Menurut dia, sebagai ganti rugi, Pemprov DKI telah menyediakan unit-unit hunian di Rusunawa Jatinegara Barat. Sehingga, diharapkan warga bersedia secepatnya direlokasi ke rusun tersebut.

"Jadi, bagi warga Kampung Pulo yang dapat menunjukkan bukti sertifikat kepemilikan lahan yang sah, maka akan kami berikan satu unit hunian di Rusunawa Jatinegara Barat sebagai ganti rugi," ujar Djarot.

Mantan Wali Kota Blitar itu menuturkan relokasi warga Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara , Jakarta Timur ke Rusunawa Jatinegara Barat merupakan bagian dari pelaksanaan program normalisasi Sungai Ciliwung.

"Pemprov DKI kan memang mempunyai program normalisasi Kali Ciliwung. Selain itu, kami juga ingin memberikan perumahan atau hunian yang lebih layak dan manusiawi bagi warga ibukota," tutur Djarot.

Sementara itu, terkait proses relokasi warga Kampung Pulo yang dilakukan secara besar-besaran pada hari ini, dia berharap tidak sampai terjadi bentrok warga dengan aparat atau keributan besar.

"Sebetulnya, sosialisasi rencana relokasi warga itu kan sudah kami lakukan sejak lama. Tapi kalau ternyata sampai ribut-ribut, ya memang tidak ada pilihan lain lagi. Penolakan pasti ada," ungkap Ahok.

Pewarta: Cornea Khairany

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015