Toboali (Antara Babel) - Pelaku ekonomi kreatif di Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengharapkan dukungan khusus pemerintah kabupaten untuk meningkatkan kualitas dan daya saing hasil kerajinannya.

"Saat ini banyak usaha ekonomi kreatif yang mati suri, karena minimnya dukungan dari pemerintah daerah," kata seorang pelaku ekonomi kreatif Indra di Toboali, Senin.

Ia menjelaskan saat ini jumlah pelaku ekonomi kreatif di Toboali hanya sekitar 10 usaha dan mereka sulit meningkatkan usaha karena keterbatasan modal usaha, pemasaran, pelatihan dan pembinaan dari pemerintah daerah.

"Diperkirakan kerajinan kreatif ini akan terus berkurang, jika tidak ada upaya pemerintah untuk meningkatkan kreatifitas perajin dalam menciptakan hasil karya yang berkualitas dan berdaya saing di pasar," ujarnya.

Menurut dia menumbuhkan semangat para pelaku ini, bisa melalui sayembara atau perlombaan, sehingga perajin kembali bergairah untuk memproduksi kerajinan khas daerah ini.

Misalnya, perlombaan seni membuat film dokumenter, lomba desain suatu produk unggulan daerah seperti lada yang dilukis di baju kaos atau souvenir sehingga dapat meningkatkan semangat pelaku untuk berkompetisi.

"Jika perlombaan ini digelar, tentu pelaku usaha akan merasa diperhatikan dan hidup dan tidak dibiarkan begitu saja," katanya.

Demikian juga Deni pelaku usaha kreatif lainnya, mengatakan perhatian pemerintah kurang, bahkan tidak ada dukungan, sehingga perajin tidak bisa berkembang.

"Kreatifitas perajin ini berawal dari bakat dan kemampuan yang dituangkan dalam suatu bentuk hasil karya baik berupa seni maupun kerajinan tangan," katanya.

Menurut dia dengan adanya dukungan dari pemda tentu akan membuat semangat dan dapat menciptakan hasil karya yang bisa menjadi lahan lapangan pekerjaan yang tentu dapat menciptakan lapangan kerja.

"Kalau pemda serius mendukung tentu usaha para pelaku ekonomi kreatif ini dapat berkembang dan dapat menciptkan hasil karya yang tidak kalah dengan pelaku ekonomi kreatip di daerah lain," ujarnya.

Pewarta: Juniardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015