Pangkalpinang (Antara Babel) - Kerajinan kain tenun cual di Provinsi Bangka Belitung berhasil menembus pasar Eropa karena memiliki kualitas dan ciri khas yang unik.
"Melalui pameran di beberapa negara Eropa seperti Belanda, Prancis, dan Swiss, kami mengenalkan kain tenun cual khas Babel dan ternyata kain itu cukup diminati oleh negara-negara tersebut," kata seorang pemilik kain tenun cual, Maslina di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan selain pasar Eropa, kain cual itu juga sangat diminati oleh negara-negara di Asia seperti di Malaysia, Tiongkok, Jepang dan Singapura.
"Alhamdulillah produksi kain itu dari tahun ke tahun terus mengalami peningkataan, produknya juga beraneka ada songket, kain panjang dan pakaian jadi seperti, kemeja, pakaian muslim, dan pakaian pengantin," ujarnya.
Ia mengatakan, hingga kini kain cual itu masih ditenun dengan cara tradisional belum menggunakan mesin, meskipun begitu peminat kain cual Babel tidak berkurang.
"Kain cual itu masih kami tenun dengan cara tradisional, perajin tersebar di seluruh daerah provinsi ini. Mereka menenun di tempatnya masing-masing dan kami menyediakan perlengkapannya," ujarnya.
Menurut dia, perajin tenun kain cual terus bertambah dari tahun-tahun seiring permintaan dari luar maupun dalam negeri juga mengalami peningkatan sehingga penyerapan tenaga kerja akan terus dilakukan setiap tahunnya.
"Saya berharap bantuan pemerintah untuk dapat mengadakan mesin tenun sehingga dapat meningkatkan hasil produksi kain itu mengingat permintaan pasar yang terus meningkat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Melalui pameran di beberapa negara Eropa seperti Belanda, Prancis, dan Swiss, kami mengenalkan kain tenun cual khas Babel dan ternyata kain itu cukup diminati oleh negara-negara tersebut," kata seorang pemilik kain tenun cual, Maslina di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan selain pasar Eropa, kain cual itu juga sangat diminati oleh negara-negara di Asia seperti di Malaysia, Tiongkok, Jepang dan Singapura.
"Alhamdulillah produksi kain itu dari tahun ke tahun terus mengalami peningkataan, produknya juga beraneka ada songket, kain panjang dan pakaian jadi seperti, kemeja, pakaian muslim, dan pakaian pengantin," ujarnya.
Ia mengatakan, hingga kini kain cual itu masih ditenun dengan cara tradisional belum menggunakan mesin, meskipun begitu peminat kain cual Babel tidak berkurang.
"Kain cual itu masih kami tenun dengan cara tradisional, perajin tersebar di seluruh daerah provinsi ini. Mereka menenun di tempatnya masing-masing dan kami menyediakan perlengkapannya," ujarnya.
Menurut dia, perajin tenun kain cual terus bertambah dari tahun-tahun seiring permintaan dari luar maupun dalam negeri juga mengalami peningkatan sehingga penyerapan tenaga kerja akan terus dilakukan setiap tahunnya.
"Saya berharap bantuan pemerintah untuk dapat mengadakan mesin tenun sehingga dapat meningkatkan hasil produksi kain itu mengingat permintaan pasar yang terus meningkat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015