Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memaksimalkan edukasi penanggulangan penyebaran Tuberkulosis (TB) kepada masyarakat di sejumlah tempat di daerah itu termasuk kepada warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Sungailiat.
Petugas Epidemiolog Sub Koordinator P2P Menular Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Sopianto dalam keterangan Jumat, mengatakan edukasi penanggulangan penyebaran Tuberkulosis (TB) dalam rangka Hari Tuberkulosis Sedunia, guna memberikan pemahaman pentingnya peran masyarakat turut serta mencegah atau menanggulangi penyebaran penyakit Tuberkulosis (TB).
Masyarakat mempunyai peranan penting dalam penanggulangan penyebaran penyakit menular karena berada di posisi terdepan.
Terhitung dari Januari sampai sekarang kata Sopianto, sebaran penyakit Tuberkulosis di Kabupaten Bangka tercatat 68 kasus atau sebanyak 368 kasus selama tahun 2021.
"Dari 368 kasus Tuberkulosis pada tahun 2021, diketahui 23 orang meninggal akibat terinfeksi paparan virus jenis itu," jelasnya.
Menurutnya, data sebaran kasus Tuberkulosis terbanyak berada di wilayah Kecamatan Sungailiat yang merupakan wilayah kecamatan dengan jumlah populasi penduduk terbanyak.
Dengan optimalisasi edukasi penanggulangan penyebaran Tuberkulosis (TB) yang melibatkan masyarakat dan sejumlah komunitas seperti KOPI TB , public private mix, lembaga BPJS, seluruh puskesmas dan kader TB diharapkan mampu menekan seminimal mungkin penyebaran angka kasus yang sama tahun 2022.
Tuberkulosis (TBC) atau TB adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri. TBC umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.
Kegiatan edukasi penyaringan "screening" dalam rangka Hari Tuberkulosis Sedunia yang dilaksanakan serentak seluruh puskesmas, kata dia, diisi juga dengan kegiatan bakti sosial pembagian sembako kepada penderita TB di Lingkungan Nelayan 1 dan Nelayan 2.
"Saya sarankan seluruh lapisan masyarakat agar tetap memperhatikan prilaku hidup bersih dan sehat terutama menjaga kebersihan lingkungan serta segera ke pusat layanan kesehatan terdekat jika mengalami gangguan kesehatan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Petugas Epidemiolog Sub Koordinator P2P Menular Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Sopianto dalam keterangan Jumat, mengatakan edukasi penanggulangan penyebaran Tuberkulosis (TB) dalam rangka Hari Tuberkulosis Sedunia, guna memberikan pemahaman pentingnya peran masyarakat turut serta mencegah atau menanggulangi penyebaran penyakit Tuberkulosis (TB).
Masyarakat mempunyai peranan penting dalam penanggulangan penyebaran penyakit menular karena berada di posisi terdepan.
Terhitung dari Januari sampai sekarang kata Sopianto, sebaran penyakit Tuberkulosis di Kabupaten Bangka tercatat 68 kasus atau sebanyak 368 kasus selama tahun 2021.
"Dari 368 kasus Tuberkulosis pada tahun 2021, diketahui 23 orang meninggal akibat terinfeksi paparan virus jenis itu," jelasnya.
Menurutnya, data sebaran kasus Tuberkulosis terbanyak berada di wilayah Kecamatan Sungailiat yang merupakan wilayah kecamatan dengan jumlah populasi penduduk terbanyak.
Dengan optimalisasi edukasi penanggulangan penyebaran Tuberkulosis (TB) yang melibatkan masyarakat dan sejumlah komunitas seperti KOPI TB , public private mix, lembaga BPJS, seluruh puskesmas dan kader TB diharapkan mampu menekan seminimal mungkin penyebaran angka kasus yang sama tahun 2022.
Tuberkulosis (TBC) atau TB adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri. TBC umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.
Kegiatan edukasi penyaringan "screening" dalam rangka Hari Tuberkulosis Sedunia yang dilaksanakan serentak seluruh puskesmas, kata dia, diisi juga dengan kegiatan bakti sosial pembagian sembako kepada penderita TB di Lingkungan Nelayan 1 dan Nelayan 2.
"Saya sarankan seluruh lapisan masyarakat agar tetap memperhatikan prilaku hidup bersih dan sehat terutama menjaga kebersihan lingkungan serta segera ke pusat layanan kesehatan terdekat jika mengalami gangguan kesehatan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022