Sungailiat (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memperkuat koordinasi lintas sektor dalam upaya pencegahan penyakit Tuberkulosis (TBC) di daerah itu.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Nora Sukma Dewi dalam keterangan, Selasa mengatakan koordinasi lintas sektor penting dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan TBC serta meningkatkan kualitas laporan hasil pengobatan.
Dia mengatakan koordinasi dilakukan secara langsung seperti pertemuan koordinasi lintas sektor program TBC yang digelar Senin (20/3) kemarin.
Penguatan jejaring lintas layanan mulai dari fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta kata dia, sangat dibutuhkan untuk mendukung pencapaian indikator program nasional Tuberkulosis.
"Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan bersama sebab jenis penyakit ini tidak hanya dapat menyebabkan kematian bagi penderita, namun juga menjadi beban ekonomi yang besar bagi negara," jelas dia.
Tahun 2023, kata Nora Sukma Dewi, sinergitas lintas program dan lintas sektor harus diperkuat untuk mewujudkan cita-cita eliminasi Tuberkulosis.
Ia berpendapat investigasi kontak yang dilakukan oleh kader TBC di masyarakat yang didukung oleh sektor terkait adalah strategi yang efektif sebagai upaya meningkatkan penemuan kasus TBC dengan cara mendeteksi dini yang sistematis terhadap kontak dengan sumber infeksi serta mencari sumber penularan pada pasien TBC.
Berdasarkan data penanganan pasien TBC di Kabupaten Bangka tahun 2022, tercatat sebanyak 7.142 orang yang diperiksa, hasil pemeriksaan tersebut terdata 591 orang dinyatakan positif TBC, diketahui dari 591 pasien TBC yang langsung mendapat pengobatan tersebut sebanyak 109 anak-anak.
Ratusan anak-anak yang positif TBC hendaknya menjadi perhatian bagi keluarga atau masyarakat untuk pemberian terapi pencegahan termasuk pula meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat.