Pangkalpinang (Antara Babel) - Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Lanal) Kepulauan Bangka Belitung menyelidiki kasus penangkapan Kapal Isap Produksi (KIP) Mitra Chool di Perairan Pulau Dua Bangka Belitung, sekitar lima hari lalu.

"KIP Mitra Chool tersebut diamankan oleh KRI Krait ketika sedang melakukan patroli. Karena penangkapan KIP itu berada di perairan Pulau Dua Bangka Belitung, maka proses hukumnya diserahkan ke Lanal Babel," ujar Komadan Lanal Kepulauan Bangka Belitung Kolonel Laut (P) Hendra Kusuma, di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, penangkapan kapal milik warga Indonesia dan Singapura tersebut karena diduga perizinan dan kelengkapan dokumen kapal bermasalah.

"Saat ini kami mengamankan nakhoda dan anak buah kapal (ABK) dengan total keseluruhan 15 orang guna dimintai keterangan dalam kelanjutan proses penyelidikan," katanya.

Dikatakannya, keterangan yang diminta dari nakhoda dan ABK kapal terkait titik koordinat kapal, surat perizinan pertambangan, termasuk kelengkapan dokumen kapal.

"Penyelidikan ini harus dilakukan secara benar dan tepat guna mencari data-data yang lengkap. Karena saat ini masih tahap penyelidikan, maka yang kami cari tahu kepada nakhoda dan ABK nya yakni data-data yang terkait dengan kegiatan kapal itu," ungkapnya.

Ia mengatakan, hasil resume penyelidikan kasus tersebut diperkirakan selesai Rabu (2/9) setelah lima hari dilakukan penyelidikan. Hasil penyelidikan nantinya dilaporkan kepada pusat apakah akan dimasukkan ke tahap penyidikan atau tidak.

"Jika sudah masuk ke penyidikan, akan segera diterbitkan surat perintah dilaksanakan penyidikan (SPDP). Namun semua itu tergantung dari hasil penyelidikan nantinya," katanya.

Ia mengungkapkan, jika dalam penyelidikan diketahui kapal tersebut sekadar lupa membawa surat perizinan, maka cukup diberi peringatan. Namun, jika ditemukan pelanggaran berat maka akan dilaporkan ke pusat untuk dilanjutkan ke penyidikan atau tidak.

Sementara Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk Agung Nugroho mengatakan KIP Mitra Chool yang diamankan oleh KRI Krait tersebut tidak lagi menjadi mitra perusahaan itu sejak Juni 2015.

"Dulu memang mitra PT Timah, namun sudah habis kontraknya per Juni 2015, jadi saat ini bukan mitra PT Timah lagi. Dengan begitu apa pun urusan dan kegiatan mereka bukan ke PT Timah lagi," katanya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015