Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan membentuk 1.059 orang duta keamanan pangan, agar masyarakat mengetahui makanan apa saja yang layak dikonsumsi, dengan kandungan-kandungan apa saja yang boleh dan tidak boleh masuk ke dalam tubuh.
"Kami ingin membentuk kader-kader ketahanan pangan, yang mana ini merupakan perpanjangan tangan kami untuk menjangkau seluruh daerah di kabupaten/kota," kata Kepala BPOM Tedy Wirawan, di Pangkalpinang, Kamis.
Tedy mengatakan, karena keterbatasan pihak BPOM yang tidak mudah menjangkau seluruh daerah di Babel, maka BPOM akan membentuk kader ketahanan pangan, yang tujuannya dapat memberikan informasi terkait makanan dan kandungannya yang aman atau tidak aman untuk tubuh.
Untuk tahun ini, targetnya akan ada 50 kader ketahanan pangan di kabupaten/kota yang akan melakukan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) kepada 21 duta keamanan pangan untuk tiap kader, yang mana nantinya secara total setidaknya ada 1.050 orang duta.
"Duta inilah yang nantinya diharapkan dapat mengintervensi keamanan pangan di lingkungan sekitarnya. Kami berharap masyarakat Babel jadi tahu, mana pangan yang aman dan mana yang tidak, sehingga tidak ada yang keracunan. Karena, kan ada beberapa bahan yang tidak baik untuk tubuh yang masih sering disalahgunakan untuk makanan, seperti formalin, boraks, pewarna tekstil," kata Tedy.
Menurut Tedy, Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman sangat mendukung hal ini. Selain memberikan KIE mengenai keamanan pangan, para kader ini nantinya juga akan melakukan penyuluhan ketahanan pangan lainnya, salah satunya untuk saat ini, ingin digagas penyuluhan pembuatan minyak goreng dari kelapa. Ini terinspirasi dari fenomena kelangkaan minyak goreng kemarin.
"Program kami ini sejalan dengan penurunan stunting, karena minyak kelapa itu nilai gizinya lebih baik. Untuk itu nantinya kami akan melatih kader-kader, lalu melakukan praktik ke masyarakat, serta diikuti dengan mencetak dan membagikan buku panduan pembuatan minyak goreng dari kelapa," kata Tedy.
Sebagai bentuk dukungan mewujudkan ketahanan pangan, Gubernur Erzaldi Juga meminta Tedy untuk segera menjadwalkan pertemuan dengan Koordinator Wilayah Indonesia Council for Small Business (ICSB) Babel, Melati Erzaldi dan Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Babel, Budi Utama.
"Menurut Gubernur Erzaldi, UMKM perlu dibina soal keamanan pangan agar mendapat izin BPOM. Dasawisma dan pihak Dinsos PMD bisa membantu menyukseskan program kader ketahanan pangan ini," tutup Tedy.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Kami ingin membentuk kader-kader ketahanan pangan, yang mana ini merupakan perpanjangan tangan kami untuk menjangkau seluruh daerah di kabupaten/kota," kata Kepala BPOM Tedy Wirawan, di Pangkalpinang, Kamis.
Tedy mengatakan, karena keterbatasan pihak BPOM yang tidak mudah menjangkau seluruh daerah di Babel, maka BPOM akan membentuk kader ketahanan pangan, yang tujuannya dapat memberikan informasi terkait makanan dan kandungannya yang aman atau tidak aman untuk tubuh.
Untuk tahun ini, targetnya akan ada 50 kader ketahanan pangan di kabupaten/kota yang akan melakukan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) kepada 21 duta keamanan pangan untuk tiap kader, yang mana nantinya secara total setidaknya ada 1.050 orang duta.
"Duta inilah yang nantinya diharapkan dapat mengintervensi keamanan pangan di lingkungan sekitarnya. Kami berharap masyarakat Babel jadi tahu, mana pangan yang aman dan mana yang tidak, sehingga tidak ada yang keracunan. Karena, kan ada beberapa bahan yang tidak baik untuk tubuh yang masih sering disalahgunakan untuk makanan, seperti formalin, boraks, pewarna tekstil," kata Tedy.
Menurut Tedy, Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman sangat mendukung hal ini. Selain memberikan KIE mengenai keamanan pangan, para kader ini nantinya juga akan melakukan penyuluhan ketahanan pangan lainnya, salah satunya untuk saat ini, ingin digagas penyuluhan pembuatan minyak goreng dari kelapa. Ini terinspirasi dari fenomena kelangkaan minyak goreng kemarin.
"Program kami ini sejalan dengan penurunan stunting, karena minyak kelapa itu nilai gizinya lebih baik. Untuk itu nantinya kami akan melatih kader-kader, lalu melakukan praktik ke masyarakat, serta diikuti dengan mencetak dan membagikan buku panduan pembuatan minyak goreng dari kelapa," kata Tedy.
Sebagai bentuk dukungan mewujudkan ketahanan pangan, Gubernur Erzaldi Juga meminta Tedy untuk segera menjadwalkan pertemuan dengan Koordinator Wilayah Indonesia Council for Small Business (ICSB) Babel, Melati Erzaldi dan Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Babel, Budi Utama.
"Menurut Gubernur Erzaldi, UMKM perlu dibina soal keamanan pangan agar mendapat izin BPOM. Dasawisma dan pihak Dinsos PMD bisa membantu menyukseskan program kader ketahanan pangan ini," tutup Tedy.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022