Usaha kuliner memang cukup menjanjikan, apalagi jelang lebaran saat ini. Banyak para pelaku usaha kebanjiran pesanan untuk memenuhi kebutuhan kue lebaran. Salah satunya kue kering, yang enak dikonsumsi kapan saja. 

Melihat usaha kue kering yang cukup menjajikan, Aan Kusumawani mulai merintis usahanya sejak tahun 2014 silam. Berbekal dengan kemampuannya dan dukungan permodalan dari Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) PT Timah Tbk usahanya terus berkembang. 

Aan menjual berbagai jenis kue kering dengan brand Aan Cake and Cookies, beberapa kue yang dijual seperti nastar, kastangel, lidah kucing, sagu susu, coklat mede, kue win, bulan wijen, salju oreo, mete cookies, kue waferm dan kue nougat. 

Ia menceritakan, cake and cookies yang diproduksinya memiliki keunikan dan citra rasa yang berbeda dengan yang lainnya. Ia memproduksi kuenya di Jalan Cut Nyak Din, Kelurahan Rejosari, Kota Pangkalpinang. 

“Keunggulan produk saya itu mulai dari bentuknya yang beda dan rasanya. Karena ada beberapa yang saya buat itu tidak ada di pasar. Seperti misalnya keju gula dan cokelat mete,” ujar Aan.

Selama ini, Ia memasarkan produknya di melalui media sosial seperti facebook dan layanan pesanan whatsapp. Namun, diakuinya dirinya masih terkendala dalam pemasaran produknya. 

“Pemasaran saya masih kurang, saya hanya memasarkan produk kue-kue saya lewat Facebook dan Whatsapp story,” tuturnya. 

Ia berkeinginan, kedepannya Ia bisa memiliki toko kue sendiri sehingga bisa lebih mudah dalam memasarkan produknya. Selain itu, dirinya juga memaksimalkan penjualan online sehingga omsetnya bisa terus meningkat.

Sayangnya, keinginan memiliki toko sendiri ini harus tertunda lantaran pandemi Covid-19 omsetnya mengalami penurunan drastis. Pasalnya banyak dari masyarakat khususnya ibu-ibu yang membuat kue sendiri di Rumah.

“Semenjak masa pandemi omset saya sangat turun, karena kan banyak yang di rumah jadi ya mereka bisa buat kuenya sendiri. Biasanya saya bisa memproduksi 80 kg kue, tapi semenjak Covid saya hanya produksi 40 kg kue perhari,” jelasnya. 

Ia menyebutkan, dengan menjadi mitra binaan PT Timah Tbk dirinya bisa tetap bertahan dan mengembangkan usahanya. Ia bisa menambah modal untuk bahan baku kue dan menambah peralatan. 

Selain itu, kata dia selain memberikan pinjaman modal, PT Timah Tbk juga memberikan pembinaan seperti pelatihan-pelatihan dalam mengembangkan pemasaran produk.

“Saya tahu program ini dari teman saya, dari pinjaman modal dari PT Timah ini sangat membantu. Karena saya bisa beli bahan baku untuk untuk membuat kue dan saya belikan perlengkapan membuat kue seperti loyang,” tuturnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022