Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai mengembangkan pendidikan berbasis industrialisasi, agar para siswa mampu mengelola potensi sumber daya alam (SDA) di "Negeri Serumpun Sebalai" itu.

"Kita mulai membuat kebijakan pendidikan yang mengarahkan kepada pengelolaan SDA unggul di Babel," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan pada 2024 timah tidak lagi diekspor, tetapi lebih banyak dikelola di dalam negeri.

Hal itu, katanya, artinya akan ada indutrialisasi di Bangka Belitung.

"Kita mendorong dunia pendidikan ini sudah mulai mengarahkan para siswa, agar mereka terbiasa pekerjaan-pekerjaan bersifat industrialisasi," ujarnya.

Menurut dia, tidak hanya timah, tetapi hal itu juga menyangkut mineral ikutan bijih timah, energi listrik, pertanian, perkebunan, perikanan dan potensi SDA unggul.

"Ketika ketersediaan listrik tinggi yang membutuhkan tentu teknologi digital dan bagaimana kemampuan para siswa ini untuk menguasai teknologi digital, agar mampu membuat aplikasi-aplikasi tersebut," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, dengan adanya pengembangan pendidikan yang mengarah ke industrialisasi ini, maka kemampuan para siswa tidak lagi biasa-biasa untuk mengelola SDA unggul daerah ini.

"Jika kemampuan para siswa biasa-biasa saja, tentunya mereka akan tertinggal karena tidak mampu mengelola SDA unggul daerah ini," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022