Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong para pelaku usaha mikro kecil dan menengah mulai membidik pasar ekspor agar usaha yang dijalankan semakin maju dan berkembang.

"Peluang pasar ekspor masih terbuka lebar untuk berbagai produk UMKM, kami juga terus berusaha melakukan promosi dan pemasaran agar ekspor produk lokal semakin meningkat," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Yulizar Adnan di Pangkalpinang, Jumat.

Menurut dia, upaya meningkatkan ekspor produk lokal ini disertai dengan meningkatkan kompetensi, keterampilan dan wawasan para pelaku usaha agar memahami berbagai persyaratan standar yang dibutuhkan untuk memasarkan produk di luar negeri.

"Mereka kami dampingi dan diberikan pelatihan sertifikasi dan uji kompetensi ekspor bagi UMKM. Hal ini penting dilakukan agar kontribusi ekspor produk UMKM lokal meningkat," ujarnya.

Yulizar mengatakan, pelatihan sertifikasi dan uji kompetensi ekspor dilaksanakan selama empat hari dan berakhir hari ini (20/5) diikuti sebanyak 25 peserta dengan narasumber yang memiliki kompetensi di bidang masing-masing.

Upaya peningkatan ekspor UMKM juga dilakukan dengan berkolaborasi bersama pihak lain, salah satunya dengan Bank Indonesia Perwakilan Babel untuk memberikan pelatihan ekspor bagi UMKM.

"Saat ini kami bersama BI Perwakilan Babel sedang menyiapkan kegiatan untuk para pelaku UMKM yang potensial untuk ekspor produk usaha agar bisa mendapatkan pelatihan lebih mendalam," katanya.

Berdasarkan data jumlah kontribusi ekspor produk UMKM Indonesia, pada 2020 sebesar 14,37 persen dan pada 2021 naik menjadi 15,69. Kontribusi ini masih terbilang rendah jika dibandingkan beberapa negara APEC mencapai 35 persen.

"Kontribusi ekspor UMKM Babel masih rendah. UMKM kita masih sulit menembus pasar ekspor karena kekurangan informasi dan pengetahuan tentang ekspor serta biaya sertifikasi yang tidak murah hingga kendala logistik," ujarnya.

Menurut dia, beberapa produk UMKM Babel memiliki potensi untuk bersaing di pasar global, hal ini terbukti dalam tiga tahun terakhir sudah ada beberapa produk yang berhasil diekspor.

"Ada produk pertanian berupa lada putih, produk olahan perikanan kerupuk getas, dan produk kerajinan yang sudah berhasil diekspor, ini merupakan pertanda produk Babel memiliki daya saing," katanya.

Melalui pelatihan sertifikasi dan uji kompetensi ekspor diharapkan pelaku UMKM di Babel memiliki pengetahuan, keterampilan dan kompetensi dalam mencari pasar sehingga mampu membidik pasar tersebut.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022