Belitung (ANTARA) - Komoditas Kerang darah (Anadara granosa) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berhasil menembus pasar Vietnam karena jaminan kualitas serta ukuran kerang terpenuhi sebagaimana keinginan pasar di negara tersebut.
"Informasi pengekspor, pengiriman komoditas kerang darah ke Vietnam sudah lima kali dengan volume berkisar lima ton," kata Marwandi, salah satu pembudidaya kerang darah di Tanjung Pandan, Belitung, Kamis.
Selain diekspor ke Vietnam, katanya, kerang darah hasil panenannya juga sudah menembus sejumlah negara di kawasan Timur Tengah.
Ketertarikan pasar luar negeri terhadap komoditas ini, kata Marwandi, selain penuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, kerang darah konon dipercaya memiliki khasiat untuk pengobatan atau penangkal virus.
Marwandi yang juga sebagai Ketua Kelompok Hkm Seberang Bersatu, kini tengah fokus mengembangkan budi daya kerang darah, karena nilai ekonomi komoditas ini cukup menjanjikan.
Selain itu, ujarnya, cara budi daya cukup mudah, tidak perlu memberi makan namun cukup menjaga kualitas air dan kelestarian tanaman mangrove di sekitar lokasi budidaya, sudah bisa mendapatkan hasilnya.
Ia menjelaskan, budi daya kerang darah di kelompok Hkm Seberang Bersatu dilakukan di sejumlah kolam pembesaran.
"Bibit yang kami peroleh dari nelayan atau masyarakat kami sebar di kolam pembesaran dengan waktu panen kurang lebih tiga sampai enam bulan," ujarnya.
Dikatakan dia, selain melakukan budi daya langsung di kolam pembesaran, pihaknya juga membeli kerang darah dari masyarakat secara langsung dengan ukuran sesuai standar ekspor diameter empat sampai lima centimeter dengan kuantitas sekitar 20 buah kerang per satu kilogram.
Sebelum dikirim kerang darah tersebut disortir, terutama jangan sampai ada kerang yang mati.
Ia berharap, budi daya kerang darah di daerah itu menjadi alternatif ekonomi baru yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.