Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengoptimalkan program perpustakaan desa untuk meningkatkan minat baca.
"Perpustakaan desa itu sebenarnya ujung tombak dan sangat strategis untuk meningkatkan minat baca masyarakat," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Senin.
Pihaknya tahun ini berupaya meningkatkan sarana dan prasaran perpustakaan desa, juga menambah koleksi buku bacaan masyarakat.
"Selama ini saya lihat memang minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan desa masih rendah, karena terkait dengan daya tarik," katanya.
Justeru itu, kata dia, ke depan perpustakaan harus memiliki daya tarik sehingga orang bisa berlama-lama berkunjung dan membaca.
"Daya tarik itu tentu saja sarana pendukung dan kreativitas dalam mengelola perpustakaan desa," katanya.
Bupati mengakui saran dan prasarana perpustakaan desa masih jauh dari kata ideal, termasuk kondisi sumber daya manusia dan koleksi bukunya.
"Ini yang terus dibenahi sehingga perpustakaan desa kembali berjalan secara normal dan orang betah berkunjung," katanya.
Ia menjelaskan, minat baca buku masyarakat Bangka Tengah masih rata-rata 35 hingga hingga 40 persen.
"Namun minat atau rasa ingin tahu masyarakat tergolong tinggi, terutama dilihat dari informasi yang dibuka di jejaring sosial," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Perpustakaan desa itu sebenarnya ujung tombak dan sangat strategis untuk meningkatkan minat baca masyarakat," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Senin.
Pihaknya tahun ini berupaya meningkatkan sarana dan prasaran perpustakaan desa, juga menambah koleksi buku bacaan masyarakat.
"Selama ini saya lihat memang minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan desa masih rendah, karena terkait dengan daya tarik," katanya.
Justeru itu, kata dia, ke depan perpustakaan harus memiliki daya tarik sehingga orang bisa berlama-lama berkunjung dan membaca.
"Daya tarik itu tentu saja sarana pendukung dan kreativitas dalam mengelola perpustakaan desa," katanya.
Bupati mengakui saran dan prasarana perpustakaan desa masih jauh dari kata ideal, termasuk kondisi sumber daya manusia dan koleksi bukunya.
"Ini yang terus dibenahi sehingga perpustakaan desa kembali berjalan secara normal dan orang betah berkunjung," katanya.
Ia menjelaskan, minat baca buku masyarakat Bangka Tengah masih rata-rata 35 hingga hingga 40 persen.
"Namun minat atau rasa ingin tahu masyarakat tergolong tinggi, terutama dilihat dari informasi yang dibuka di jejaring sosial," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022