Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mewaspadai hewan kurban yang terserang penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Sebentar lagi kita memasuki Lebaran Idul Adha, hewan kurban kita pastikan tidak terserang PMK," kata Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah, Sajidin di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, dari data per 13 Mei 2022 tercatat total sebanyak 752 sapi ternak di Bangka Tengah yang terindentifikasi terjangkit PMK.
"Bahkan ada sebuah peternakan di Kampung Dul, Pangkalan Baru yang sapi ternaknya terjangkit PMK hingga sebanyak 500 ekor," kata Sajidin.
Ia menjelaskan, sejumlah sapi ditemukan suspek PMK di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Pangkalanbaru, Namang dan Kecamatan Simpangkatis.
"Sedangkan di tiga kecamatan lainnya yairu Koba, Lubuk Besar dan Kecamatan Sungaiselan masih tergolong aman dan belum ada laporan dari para peternak," kata Sajidin.
Sajidin berharap sapi tersebut bisa diobati hingga sembuh dan tidak menjadi sapi kurban.
Pihaknya sudah mengingatkan kepada peternak untuk lebih hati-hati dengan penyakit PMK karena sangat mudah tertular antar sesama hewan sapi.
"Kalau satu sapi saja yang kena PMK, maka kemungkinan yang lain juga memiliki potensi tertular," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Sebentar lagi kita memasuki Lebaran Idul Adha, hewan kurban kita pastikan tidak terserang PMK," kata Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah, Sajidin di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, dari data per 13 Mei 2022 tercatat total sebanyak 752 sapi ternak di Bangka Tengah yang terindentifikasi terjangkit PMK.
"Bahkan ada sebuah peternakan di Kampung Dul, Pangkalan Baru yang sapi ternaknya terjangkit PMK hingga sebanyak 500 ekor," kata Sajidin.
Ia menjelaskan, sejumlah sapi ditemukan suspek PMK di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Pangkalanbaru, Namang dan Kecamatan Simpangkatis.
"Sedangkan di tiga kecamatan lainnya yairu Koba, Lubuk Besar dan Kecamatan Sungaiselan masih tergolong aman dan belum ada laporan dari para peternak," kata Sajidin.
Sajidin berharap sapi tersebut bisa diobati hingga sembuh dan tidak menjadi sapi kurban.
Pihaknya sudah mengingatkan kepada peternak untuk lebih hati-hati dengan penyakit PMK karena sangat mudah tertular antar sesama hewan sapi.
"Kalau satu sapi saja yang kena PMK, maka kemungkinan yang lain juga memiliki potensi tertular," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022