Usaha Kecil dan Menangah (UKM) memiliki potensi yang besar untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Untuk itu, kemampuan UMKM harus ditingkatkan sehingga usahanya bisa berkembang.
Untuk bisa mengembangkan usahanya, para pelaku UKM harus memiliki kemampuan dalam menjalankan rantai usahanya, mulai dari modal, produksi, pemasaran hingga laporan keuangan.
Namun, tak dapat dipungkiri banyak UKM yang belum berkembang secara signifikan lantaran keterbatasan modal. Kendala permodalan dialami para pelaku UMKM lantaran ketidakmampuan pengusaha kecil mengelola keuangnnya secara tertib.
Menyadari hal ini PT Timah Tbk melauli CSR menggagas pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan UKM Berbasis Digital bagi 27 mitra binaan PT Timah Tbk di Pulau Bangka yang dilaksanakan di Swisbell Hotel, Rabu-Kamis (8-9/6/2022).
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan narasumber dari Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung yang akan melatih para pelaku UMKM untuk membuat laporan keuangan agar dapat meningkatkan dan mengembangkan usaha mereka.
"Banyak pelaku UMKM yang masih merasa sulit untuk membuat laporan keuangan usaha yang baik dan benar. Padahal ini memberikan banyak manfaat bagi pelaku UKM. Penyusunan lappran keuangan mempunyai peranan penting untuk mencapai keberhasilan usaha," kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan.
Anggi menyampaikan, melalui pelatihan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru yang nantinya bisa diimplementasikan para mitra binaan untuk membuat laporan keuangan usaha. Sehingga usaha yang dijalani para pelaku UKM dapat berkembang.
Adapun manfaat laporan keuangan bagi pelaku UMKM diantaranya bisa menjadi dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam pengelolaan usaha, seperti penetapan harga, pengembangan pasar. Laporan keuangan juga bisa digunakan untuk mengajukan modal kepada kreditur.
Mitra Binaan PT Timah Tbk Erliana mengatakan, penyusunan laporan keuangan memang menjadi kendala para pelaku UKM. Pasalnya, pendapatan yang mereka peroleh masih bercampur dengan pendatan rumah tangga. Sehingga, tak jarang mereka luput membuat laporan keuangan dan bingung harus mulai darimana.
"Kalau yang sederhana, debit kredit itu kita sudah coba lakukan, tapi belum konsisten. Karena itu tadi kendalanya masih bercampur dengan keuangan rumah tangga, karena kan kadang kita belanja dari hasil itu. Jadi labanya belum tau pasti hanya bisa mengira-ngira saja," ucapnya.
Oleh karena itu, dirinya begitu antusias mengikuti pelatihan sehingga nantinya bisa membuat laporan keuangan usaha kerajinan kerang yang dijalaninya.
"Sangat antusias sekali, karena memang ini sangat dibutuhkan untuk pelaku usaha. Jadi kita bisa lebih detail tau apa saja tentang keuangan usaha. Nanti juga akan dikasih tau aplikasi ini yang bikin kita semangat," ucapnya.
Senada, dengan diucapkan owner Lapis Susu Zulaika, Zullaikhah yang menceritakan dirinya masih melakukan pelaporan keuangan secara manual. Bahkan banyak yang belum tercatat karena keterbatasan pengetahuan.
"Masih manual, misalnya hanya catat debit kredit, itupun enggak rutin. Jadi dijalani saja, misalnya ada laku dari penujalan itulah yang dijadikan modal. Senang sekali dengan adanya pelatihan karena ini kita akan coba terapkan," ujaranya.
Salah satu pemateri dari Universitas Bangka Belitung, Duwi Agustina mengatakan, para pelaku UMKM sebetulnya bisa memaksimalkan beberapa aplikasi yang sudah tersedia untuk membuat laporan keuangan usaha mereka. Sehingga para pelaku usaha tak perlu bingung lagi dan mereka siap melakukan pendampingan selama pelatihan ini.
"Ada beberapa aplikasi yang bisa digunakan secara gratis untuk membuat laporan keuangan, sehingga ini bisa membantu para pelaku usaha. Akan dibahas juga nanti bagiamana membuat laporan keuangan usaha karena ini berbeda dengan laporan keuangan rumah tangga," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Untuk bisa mengembangkan usahanya, para pelaku UKM harus memiliki kemampuan dalam menjalankan rantai usahanya, mulai dari modal, produksi, pemasaran hingga laporan keuangan.
Namun, tak dapat dipungkiri banyak UKM yang belum berkembang secara signifikan lantaran keterbatasan modal. Kendala permodalan dialami para pelaku UMKM lantaran ketidakmampuan pengusaha kecil mengelola keuangnnya secara tertib.
Menyadari hal ini PT Timah Tbk melauli CSR menggagas pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan UKM Berbasis Digital bagi 27 mitra binaan PT Timah Tbk di Pulau Bangka yang dilaksanakan di Swisbell Hotel, Rabu-Kamis (8-9/6/2022).
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan narasumber dari Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung yang akan melatih para pelaku UMKM untuk membuat laporan keuangan agar dapat meningkatkan dan mengembangkan usaha mereka.
"Banyak pelaku UMKM yang masih merasa sulit untuk membuat laporan keuangan usaha yang baik dan benar. Padahal ini memberikan banyak manfaat bagi pelaku UKM. Penyusunan lappran keuangan mempunyai peranan penting untuk mencapai keberhasilan usaha," kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan.
Anggi menyampaikan, melalui pelatihan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru yang nantinya bisa diimplementasikan para mitra binaan untuk membuat laporan keuangan usaha. Sehingga usaha yang dijalani para pelaku UKM dapat berkembang.
Adapun manfaat laporan keuangan bagi pelaku UMKM diantaranya bisa menjadi dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam pengelolaan usaha, seperti penetapan harga, pengembangan pasar. Laporan keuangan juga bisa digunakan untuk mengajukan modal kepada kreditur.
Mitra Binaan PT Timah Tbk Erliana mengatakan, penyusunan laporan keuangan memang menjadi kendala para pelaku UKM. Pasalnya, pendapatan yang mereka peroleh masih bercampur dengan pendatan rumah tangga. Sehingga, tak jarang mereka luput membuat laporan keuangan dan bingung harus mulai darimana.
"Kalau yang sederhana, debit kredit itu kita sudah coba lakukan, tapi belum konsisten. Karena itu tadi kendalanya masih bercampur dengan keuangan rumah tangga, karena kan kadang kita belanja dari hasil itu. Jadi labanya belum tau pasti hanya bisa mengira-ngira saja," ucapnya.
Oleh karena itu, dirinya begitu antusias mengikuti pelatihan sehingga nantinya bisa membuat laporan keuangan usaha kerajinan kerang yang dijalaninya.
"Sangat antusias sekali, karena memang ini sangat dibutuhkan untuk pelaku usaha. Jadi kita bisa lebih detail tau apa saja tentang keuangan usaha. Nanti juga akan dikasih tau aplikasi ini yang bikin kita semangat," ucapnya.
Senada, dengan diucapkan owner Lapis Susu Zulaika, Zullaikhah yang menceritakan dirinya masih melakukan pelaporan keuangan secara manual. Bahkan banyak yang belum tercatat karena keterbatasan pengetahuan.
"Masih manual, misalnya hanya catat debit kredit, itupun enggak rutin. Jadi dijalani saja, misalnya ada laku dari penujalan itulah yang dijadikan modal. Senang sekali dengan adanya pelatihan karena ini kita akan coba terapkan," ujaranya.
Salah satu pemateri dari Universitas Bangka Belitung, Duwi Agustina mengatakan, para pelaku UMKM sebetulnya bisa memaksimalkan beberapa aplikasi yang sudah tersedia untuk membuat laporan keuangan usaha mereka. Sehingga para pelaku usaha tak perlu bingung lagi dan mereka siap melakukan pendampingan selama pelatihan ini.
"Ada beberapa aplikasi yang bisa digunakan secara gratis untuk membuat laporan keuangan, sehingga ini bisa membantu para pelaku usaha. Akan dibahas juga nanti bagiamana membuat laporan keuangan usaha karena ini berbeda dengan laporan keuangan rumah tangga," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022