Ketua DPRD Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Iskandar minta segera dikeruk muara Air Kantung Jelitik Sungailiat akibat terjadi pendangkalan pasir yang cukup parah.
Hal itu disampaikan usai melakukan kunjungan di muara Air Kantung Jelitik di Sungailiat, Senin.
Dari hasil kunjungan di lapangan kata dia, kondisi muara Air Kantung Jelitik yang merupakan infrastruktur pintu utama bagi keluar masuk kapal nelayan melakukan aktivitas dari dan ke laut cukup memprihatinkan kondisi.
"Pintu muara sudah tertutup total oleh pasir laut baik terdorong saat air laut pasang maupun akibat abrasi dari tumpukan pasir yang berada di kanan kiri muara," katanya.
Iskandar mengakui kondisi pendangkalan yang menyebabkan kapal nelayan terhambat beraktivitas keluar maupun masuk terjadi sudah cukup lama dan hingga sekarang belum terselesaikan.
"Saya menaruh harapan besar kepada pejabat gubernur Ridwan Djamaluddin dapat membantu menyelesaikan persoalan muara Air Kantung Jelitik Sungailiat karena selain mempunyai kewenangan sebagai pimpinan wilayah, gubernur juga sekaligus menjabat Dirjen Minerba Kementerian ESDM," jelasnya.
Akibat pendangkalan muara kata dia, sudah banyak kapal nelayan yang pecah karena menghantam tumpukan pasir begitu juga halnya nelayan merugi akibat ikan hasil tangkapan turun kualitasnya.
Iskandar mengatakan, saat di lapangan terdapat kapal isap pasir yang berada di muara namun belum beraktivitas kecuali satu unit alat berat yang berusaha membuka pintu muara.
"Masyarakat nelayan tidak banyak menuntut dan tidak mau tahu siapa yang mengeruk muara, asalkan persoalan pendangkalan muara dapat segera diselesaikan," kata Iskandar yang didampingi Camat Sungailiat Ramzi, Sekretaris camat Sungailiat Ridwan, pemerhati penambangan Bustari dan tokoh pemuda nelayan Ustadz Aziz.
Produksi ikan hasil tangkapan nelayan merupakan salah satu sektor hayati yang mempunyai peran penting dalam mendukung peningkatan pendapatan bruto masyarakat daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Hal itu disampaikan usai melakukan kunjungan di muara Air Kantung Jelitik di Sungailiat, Senin.
Dari hasil kunjungan di lapangan kata dia, kondisi muara Air Kantung Jelitik yang merupakan infrastruktur pintu utama bagi keluar masuk kapal nelayan melakukan aktivitas dari dan ke laut cukup memprihatinkan kondisi.
"Pintu muara sudah tertutup total oleh pasir laut baik terdorong saat air laut pasang maupun akibat abrasi dari tumpukan pasir yang berada di kanan kiri muara," katanya.
Iskandar mengakui kondisi pendangkalan yang menyebabkan kapal nelayan terhambat beraktivitas keluar maupun masuk terjadi sudah cukup lama dan hingga sekarang belum terselesaikan.
"Saya menaruh harapan besar kepada pejabat gubernur Ridwan Djamaluddin dapat membantu menyelesaikan persoalan muara Air Kantung Jelitik Sungailiat karena selain mempunyai kewenangan sebagai pimpinan wilayah, gubernur juga sekaligus menjabat Dirjen Minerba Kementerian ESDM," jelasnya.
Akibat pendangkalan muara kata dia, sudah banyak kapal nelayan yang pecah karena menghantam tumpukan pasir begitu juga halnya nelayan merugi akibat ikan hasil tangkapan turun kualitasnya.
Iskandar mengatakan, saat di lapangan terdapat kapal isap pasir yang berada di muara namun belum beraktivitas kecuali satu unit alat berat yang berusaha membuka pintu muara.
"Masyarakat nelayan tidak banyak menuntut dan tidak mau tahu siapa yang mengeruk muara, asalkan persoalan pendangkalan muara dapat segera diselesaikan," kata Iskandar yang didampingi Camat Sungailiat Ramzi, Sekretaris camat Sungailiat Ridwan, pemerhati penambangan Bustari dan tokoh pemuda nelayan Ustadz Aziz.
Produksi ikan hasil tangkapan nelayan merupakan salah satu sektor hayati yang mempunyai peran penting dalam mendukung peningkatan pendapatan bruto masyarakat daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022