Seorang calon haji atas atas nama Bawuk Binti Karso (58), asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur yang tergabung dalam Embarkasi Surabaya (SUB 4), meninggal dunia pada Senin, saat dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Arab Saudi.
"Pasien meninggal karena punya penyakit jantung. Kronologinya, pasien diantar ke KKHI oleh suaminya dan ketua rombongan. Lalu kita cek kondisinya. Awalnya, pasien merasa sesak nafas," kata dokter spesialis jantung di KKHI Madinah, dr Muhaimin Manizu Hawi.
Muhaimin mengatakan, pasien mengidap penyakit jantung dan dari rekam medik diketahui bahwa pasien meninggal karena jantung irama berat.
Baca juga: Kemenag: Calon haji dari embarkasi Padang meninggal dunia di Madinah
Setelah diperiksa lebih lanjut dengan penanganan khusus, diagnosis sementara, pasien juga punya riwayat penyakit paru. Saat itu, kondisi pasien mulai memburuk. Karena pasien baru datang dari ziarah.
"Jelas karena kecapean atau kelelahan," tambah Muhaimin.
Pasien kemudian diperiksa lebih lanjut di ruang IGD selama sekitar satu jam dan kondisi pasien kembali stabil. Selanjutnya, tim dokter melakukan observasi kondisi pasien selama delapan jam.
"Alhamdulillah, kondisi pasien membaik. Lalu diputuskan untuk pindah ke ruang biasa. Tidak lagi di ruang IGD. Di hari kedua, usai shalat subuh kondisi pasien sudah stabil dan sadar. Sempat makan. Namun, tiba-tiba pada pukul 08.30 WAS, pasien tidak sadarkan diri," kata Muhaimin.
Tim dokter langsung menangani dan cek kondisi pasien sekitar satu jam, namun pada pukul 09.45 WAS pasien tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Almarhumah Bawuk Binti Karso, berangkat ke Tanah Suci bersama suaminya.
Hingga sembilan hari operasional haji 1443H/2022M tercatat tiga calon haji Indonesia meninggal dunia di Madinah yaitu Suhati Rahmat Ali Binti H. Rahmat asal Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) meninggal dunia setiba di Bandara Madinah dan Bangun Lubis Wahid dari Embarkasi Padang (PDG4) meninggal usai shalat di Masjid Nabawi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Pasien meninggal karena punya penyakit jantung. Kronologinya, pasien diantar ke KKHI oleh suaminya dan ketua rombongan. Lalu kita cek kondisinya. Awalnya, pasien merasa sesak nafas," kata dokter spesialis jantung di KKHI Madinah, dr Muhaimin Manizu Hawi.
Muhaimin mengatakan, pasien mengidap penyakit jantung dan dari rekam medik diketahui bahwa pasien meninggal karena jantung irama berat.
Baca juga: Kemenag: Calon haji dari embarkasi Padang meninggal dunia di Madinah
Setelah diperiksa lebih lanjut dengan penanganan khusus, diagnosis sementara, pasien juga punya riwayat penyakit paru. Saat itu, kondisi pasien mulai memburuk. Karena pasien baru datang dari ziarah.
"Jelas karena kecapean atau kelelahan," tambah Muhaimin.
Pasien kemudian diperiksa lebih lanjut di ruang IGD selama sekitar satu jam dan kondisi pasien kembali stabil. Selanjutnya, tim dokter melakukan observasi kondisi pasien selama delapan jam.
"Alhamdulillah, kondisi pasien membaik. Lalu diputuskan untuk pindah ke ruang biasa. Tidak lagi di ruang IGD. Di hari kedua, usai shalat subuh kondisi pasien sudah stabil dan sadar. Sempat makan. Namun, tiba-tiba pada pukul 08.30 WAS, pasien tidak sadarkan diri," kata Muhaimin.
Tim dokter langsung menangani dan cek kondisi pasien sekitar satu jam, namun pada pukul 09.45 WAS pasien tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Almarhumah Bawuk Binti Karso, berangkat ke Tanah Suci bersama suaminya.
Hingga sembilan hari operasional haji 1443H/2022M tercatat tiga calon haji Indonesia meninggal dunia di Madinah yaitu Suhati Rahmat Ali Binti H. Rahmat asal Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) meninggal dunia setiba di Bandara Madinah dan Bangun Lubis Wahid dari Embarkasi Padang (PDG4) meninggal usai shalat di Masjid Nabawi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022