Dinas Pangan dan Pertanian (Dispanpertan) Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat jumlah sapi yang diketahui masih terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) sebanyak tujuh ekor.
"Berdasarkan data akhir, jumlah sapi yang masih sakit akibat infeksi virus PMM sebanyak tujuh ekor," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Krisnaningsih di Sungailiat, Jumat.
Tujuh ekor sapi yang tersisa atau masih positif PMK masing - masing di Kecamatan Pemali sebanyak enam ekor dan satu ekor di Kecamatan Merawang.
"Sapi yang diketahui masih terinfeksi virus PMK mendapat pengawasan dan perawatan khusus seperti di isolasi untuk mencegah sebaran virus, pemberian vitamin termasuk juga pemberian pakan yang maksimal," ujarnya.
Sejak ditemukan sebaran varian PMK pada sapi di Kabupaten Bangka pada 26 April 2022 sampai sekarang total kasus PMK mencapai 492 ekor sapi, 462 ekor sapi sembuh, tiga ekor sapi mati serta 18 sapi di potong paksa.
Ratusan ekor sapi sembuh dari infeksi PMK tersebar di lima wilayah kecamatan masing - masing di Kecamatan Sungailiat sebanyak 122, 108 sembuh dan 14 ekor sapi di potong paksa. Kecamatan Mendo Barat sebanyak 10 ekor sapi terinfeksi PMK dinyatakan sembuh semua.
Di Kecamatan Belinyu terdapat 79 ekor sapi positif PMK dan 76 ekor sapi sembuh serta dua ekor sapi PMK mati, Merawang tercatat total PMK sebanyak 120 ekor, 118 ekor sapi sembuh PMK dan satu ekor diketahui masih menjalani perawatan.
Kemudian di Kecamatn Pemali diketahui terdapat 161 ekor sapi positif PMK dan 152 sembuh serta enam ekor sapi masih sakit dan menjalani perawatan kesehatan.
Semua sapi yang terinfeksi PMK merupakan sapi yang dipasok dari luar pulau Bangka untuk kebutuhan hewan kurban, sementara sapi yang di budidaya masyarakat sampai hari ini tidak ditemukan PMK.
"Setiap hari melakukan pengawasan di lapangan untuk memastikan perkembangan kesembuhan sapi terinfeksi PMK dan diharapkan semua sapi yang masih sakit segera sembuh agar dapat digunakan untuk kurban," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Berdasarkan data akhir, jumlah sapi yang masih sakit akibat infeksi virus PMM sebanyak tujuh ekor," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Krisnaningsih di Sungailiat, Jumat.
Tujuh ekor sapi yang tersisa atau masih positif PMK masing - masing di Kecamatan Pemali sebanyak enam ekor dan satu ekor di Kecamatan Merawang.
"Sapi yang diketahui masih terinfeksi virus PMK mendapat pengawasan dan perawatan khusus seperti di isolasi untuk mencegah sebaran virus, pemberian vitamin termasuk juga pemberian pakan yang maksimal," ujarnya.
Sejak ditemukan sebaran varian PMK pada sapi di Kabupaten Bangka pada 26 April 2022 sampai sekarang total kasus PMK mencapai 492 ekor sapi, 462 ekor sapi sembuh, tiga ekor sapi mati serta 18 sapi di potong paksa.
Ratusan ekor sapi sembuh dari infeksi PMK tersebar di lima wilayah kecamatan masing - masing di Kecamatan Sungailiat sebanyak 122, 108 sembuh dan 14 ekor sapi di potong paksa. Kecamatan Mendo Barat sebanyak 10 ekor sapi terinfeksi PMK dinyatakan sembuh semua.
Di Kecamatan Belinyu terdapat 79 ekor sapi positif PMK dan 76 ekor sapi sembuh serta dua ekor sapi PMK mati, Merawang tercatat total PMK sebanyak 120 ekor, 118 ekor sapi sembuh PMK dan satu ekor diketahui masih menjalani perawatan.
Kemudian di Kecamatn Pemali diketahui terdapat 161 ekor sapi positif PMK dan 152 sembuh serta enam ekor sapi masih sakit dan menjalani perawatan kesehatan.
Semua sapi yang terinfeksi PMK merupakan sapi yang dipasok dari luar pulau Bangka untuk kebutuhan hewan kurban, sementara sapi yang di budidaya masyarakat sampai hari ini tidak ditemukan PMK.
"Setiap hari melakukan pengawasan di lapangan untuk memastikan perkembangan kesembuhan sapi terinfeksi PMK dan diharapkan semua sapi yang masih sakit segera sembuh agar dapat digunakan untuk kurban," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022