Koba (Antara Babel) - Seorang warga Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung, M Tamimi mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum setempat untuk memprotes penyelenggara pemilu itu terkait namanya yang tidak didata dalam DPT pemilihan kepala daerah.

"Saya mendatangi KPU untuk protes kenapa tidak ada petugas melakukan pendataan dan nama saya tidak masuk DPT," ujarnya di Koba, Rabu.

Ia menjelaskan, saat pemilihan presiden dan wakil presiden namanya terdaftar dalam DPT tetapi saat pilkada sama sekali belum terdaftar.

"Saya dan istri tidak terdata, bahkan ketika saya cek di KPU sama sekali tidak ada nama saya," ujarnya.

Tamimi mempertanyakan kinerja Petugas Pemutakhiran Data Pemilih yang tidak melakukan pendataan dengan mendatangi langsung rumah penduduk.

"Sebelumnya saya juga sudah protes nama saya tidak masuk DPS, tetapi pihak KPU tidak merespons sehingga nama saya tidak masuk DPT," ujarnya.

Ia mengkhawatirkan masih banyak warga lainnya yang mengalami persoalan yang sama sehingga tidak terdaftar dalam DPT.

"Lucu jadinya, warga asal Bangka Tengah atau sudah lama berdomisili di Bangka Tengah tetapi hanya masuk dalam daftar pemilih tambahan (DPTb1) karena tidak terdaftar dalam DPT," ujarnya.

Hal yang sama juga dikatakan warga lainnya, Wohcen, yang mengaku tidak ada petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) datang melakukan pendataan.

"Tidak ada petugas datang melakukan pendataan, juga tidak ada stiker pemutakhiran ditempelkan di rumah saya," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015