Ternate (Ternate Babel) - Kedatangan jamaah haji Maluku Utara (Malut) di Ternate, Kamis, diwarnai dengan aksi demo yang dilakukan oleh keluarga jamaah haji setempat, Mahmud Bin Kimsan yang meninggal karena sakit di Mekkah.
Salah seorang keluarga Mahmud Bin Kimsan, Effendi Mahmud saat melakukan aksi demo di halaman gedung dhuafa center Ternate, tempat penyambut jamaah haji Malut yang baru tiba dari dembarkasi haji Makassar, menyatakan kekecewaannya terhadap petugas yang mendampingi jamaah haji Malut selama di Tanah Suci.
Petugas yang mendampingi calon jamaah haji Malut ketika diberangkatkan ke Tanah Suci sebanyak 10 orang, tetapi mereka tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Padahal keberangkatannya ke Tanah Suci dibiayai oleh pemerintah dengan tugas pokok membantu para jamaah haji.
"Tetapi para petugas pedamping tersebut tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Buktinya ayah kami yang dirawat di rumah sakit di Mekkah karena sakit dan meninggal tanggal 25 September, mereka tidak mengetahuinya dan justru mengabarkan bahwa semua jamaah haji Malut dalam keadaan sehat," katanya.
Keluarga Mahmud Bin Kimsan di Ternate mengetahui bahwa ayah mereka yang berangkat menunaikan haji tergabung dalam kloter tujuh telah meninggal setelah ditelepon oleh salah seorang petugas haji dari provinsi lain tanggal 6 Oktober 2015.
"Itu artinya ayah kami sudah 12 hari meninggal di rumah sakit tanpa diketahui oleh petugas haji dari Malut. Kalau ayah kami selama dirawat di rumah sakit sering dijenguk oleh petugas haji maka pasti tidak akan terjadi seperti ini," katanya.
Sementara itu ketua kloter tujuh jamaah haji asal Malut Muhammad Abdullah ketika menyampaikan laporan pada penyambutan jamaah haji Malut tidak menjelaskan secara rinci terkait adanya demo yang dilakukan keluarga Muhammad Bin Kimsan tersebut, hanya mengatakan bahwa dari kloter tujuah ada dua anggota jemaah haji yang meninggal, yakni Muhammad Bin Kimsan dan Martono.
Martono meninggal di asrama haji Sudiang Makassar pada Kamis pagi (8/10) akibat serangan jantung ketika dalam persiapan berangkat ke Ternate.
Jamaah haji Malut yang tiba di Ternate pada hari itu sebanyak 543 orang, sudah termasuk petugas pedamping haji, sedangkan sisanya yang tergabung dalam kloter delapan sebanyak 400 orang lebih dijadwalkan tiba di Ternate pada Sabtu (10/10).
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
Salah seorang keluarga Mahmud Bin Kimsan, Effendi Mahmud saat melakukan aksi demo di halaman gedung dhuafa center Ternate, tempat penyambut jamaah haji Malut yang baru tiba dari dembarkasi haji Makassar, menyatakan kekecewaannya terhadap petugas yang mendampingi jamaah haji Malut selama di Tanah Suci.
Petugas yang mendampingi calon jamaah haji Malut ketika diberangkatkan ke Tanah Suci sebanyak 10 orang, tetapi mereka tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Padahal keberangkatannya ke Tanah Suci dibiayai oleh pemerintah dengan tugas pokok membantu para jamaah haji.
"Tetapi para petugas pedamping tersebut tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Buktinya ayah kami yang dirawat di rumah sakit di Mekkah karena sakit dan meninggal tanggal 25 September, mereka tidak mengetahuinya dan justru mengabarkan bahwa semua jamaah haji Malut dalam keadaan sehat," katanya.
Keluarga Mahmud Bin Kimsan di Ternate mengetahui bahwa ayah mereka yang berangkat menunaikan haji tergabung dalam kloter tujuh telah meninggal setelah ditelepon oleh salah seorang petugas haji dari provinsi lain tanggal 6 Oktober 2015.
"Itu artinya ayah kami sudah 12 hari meninggal di rumah sakit tanpa diketahui oleh petugas haji dari Malut. Kalau ayah kami selama dirawat di rumah sakit sering dijenguk oleh petugas haji maka pasti tidak akan terjadi seperti ini," katanya.
Sementara itu ketua kloter tujuh jamaah haji asal Malut Muhammad Abdullah ketika menyampaikan laporan pada penyambutan jamaah haji Malut tidak menjelaskan secara rinci terkait adanya demo yang dilakukan keluarga Muhammad Bin Kimsan tersebut, hanya mengatakan bahwa dari kloter tujuah ada dua anggota jemaah haji yang meninggal, yakni Muhammad Bin Kimsan dan Martono.
Martono meninggal di asrama haji Sudiang Makassar pada Kamis pagi (8/10) akibat serangan jantung ketika dalam persiapan berangkat ke Ternate.
Jamaah haji Malut yang tiba di Ternate pada hari itu sebanyak 543 orang, sudah termasuk petugas pedamping haji, sedangkan sisanya yang tergabung dalam kloter delapan sebanyak 400 orang lebih dijadwalkan tiba di Ternate pada Sabtu (10/10).
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015