Bupati Bangka Mulkan mengatakan bahwa Balai Adat Laboe Oesang di Desa Labu Air Pandan, Kecamatan Mendo Barat, merupakan salah satu sarana pembelajaran dan pelestarian budaya Melayu.
Di Sungailiat, ibu kota Kabupaten Bangka, Senin, dia mengemukakan pentingnya keberadaan sarana seperti Balai Adat Laboe Oesang untuk meningkatkan pengetahuan dan menanamkan kecintaan kaum muda mengenai budaya daerah.
"Saya berharap warisan budaya daerah jangan sampai hilang meskipun zaman makin berkembang dan didorong mulai sekarang generasi muda harus mencintai budaya sendiri," katanya.
Bupati mengapresiasi tokoh masyarakat Desa Labu Air Pandan dan Universitas Bangka Belitung yang merintis pembentukan Balai Adat Laboe Oesang.
Dia juga berharap keberadaan Balai Adat Laboe Oesang bisa meningkatkan daya tarik Bangka bagi wisatawan.
"Kita mempunyai kekayaan budaya dan tradisi daerah seperti adat Ngangung Sepintu Sedulang, Dambus Payung Padi Balau Labu Air Pandan, dan tarian daerah yang lain," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Di Sungailiat, ibu kota Kabupaten Bangka, Senin, dia mengemukakan pentingnya keberadaan sarana seperti Balai Adat Laboe Oesang untuk meningkatkan pengetahuan dan menanamkan kecintaan kaum muda mengenai budaya daerah.
"Saya berharap warisan budaya daerah jangan sampai hilang meskipun zaman makin berkembang dan didorong mulai sekarang generasi muda harus mencintai budaya sendiri," katanya.
Bupati mengapresiasi tokoh masyarakat Desa Labu Air Pandan dan Universitas Bangka Belitung yang merintis pembentukan Balai Adat Laboe Oesang.
Dia juga berharap keberadaan Balai Adat Laboe Oesang bisa meningkatkan daya tarik Bangka bagi wisatawan.
"Kita mempunyai kekayaan budaya dan tradisi daerah seperti adat Ngangung Sepintu Sedulang, Dambus Payung Padi Balau Labu Air Pandan, dan tarian daerah yang lain," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022