Pangkalpinang (Antara Babel) - Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk, Sukrisno mengharapkan pemerintah memperbanyak hilirisasi timah guna mempercepat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

"Kita sudah sampaikan hal ini kepada Presiden Joko Widodo, Menteri ESDM, Dirjen ESDM untuk mengurangi ekspor dan memperbanyak hilirisasi timah ini," kata Sukrisno di Pangkalpinang, Minggu.

Ia menjelaskan hilirisasi timah ini memiliki nilai tambah timah dan membuka lapangan kerja masyarakat.

"Hilirisasi timah ini juga akan mempercepat investasi pengolahan bijih timah menjadi berbagai produk elektronik," ujarnya.

Menurut dia hilirisasi ini juga akan mencegah ilegal mining dan pelanggaran tata niaga timah lainnya.

"Ini akan meningkatkan daya saing industri hilir tima dan kebutuhan timah dalam negeri akan semakin meningkat," ujarnya.

Ia mengatakan Indonesia sebagai produsen terbesar nomor dua di dunia dan eksportir terbesar di dunia.

Berdasarkan data resmi internasonal ITRI pada 2013, Indonesia menghasilkan 95.200 ton timah, sementara Asia hanya 218.200 ton daan dunia 290.600 ton.

"Produksi timah kita sangat tinggi dan kita bisa menjadi penentu harga dunia, bukan lagi LME," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, upaya pemerintah daerah dan pemerintah pusat menata perizinan, tata niaga, pembinaan kepada penambang rakyat sangat baik sekali.

"Kita telah bekerja sama dan membina 5.000 penambang timah di darat, sementara penambang timah di laut belum, karena peralatan tambang yang digunakan tidak memenuhi standar lingkungan dan keselamatan kerja," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015