Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengusulkan peremajaan tanaman (replanting) kelapa sawit rakyat seluas 500 hektare agar lahan yang kurang produktif semakin berkurang.
"Kami mengusulkan seluas 500 hektare kebun sawit rakyat dilakukan peremajaan melalui pemberian dana hibah dari Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit (BPDKS)," kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Subhan di Sungailiat, Kamis.
Program peremajaan kelapa sawit adalah salah satu upaya untuk mempertahankan produksi kelapa sawit agar kinerja pertumbuhan ekonomi masyarakat terjaga sekaligus meningkatkan daya saing melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan industri hilir berbasis perkebunan.
Sasaran program peremajaan tanaman kelapa sawit, menurut dia, petani yang memiliki kebun sawit secara sah dengan masa tanam kelapa sawit antara tujuh sampai 20 tahun ke atas dan terpenuhi kriteria syarat yang lain.
Sistem bantuan hibah peremajaan tanaman kelapa sawit harus mendapat usulan dari kelembagaan petani ke pusat melalui sistem aplikasi yang disediakan, kemudian dilanjutkan dengan verifikasi, melakukan perjanjian kerja sama dan terakhir pelaksana kegiatan program.
Baca juga: Dispanpertan Bangka catat kebun sawit rakyat bertambah 1.300 hektare
"BPDKS akan menyalurkan dana hibah sebesar Rp30 juta per hektare bagi petani sawit yang dianggap memenuhi syarat program peremajaan kelapa sawit," jelasnya.
Subhan menambahkan nantinya akan dilakukan sosialisasi program peremajaan tanaman kelapa sawit tingkat kabupaten dengan ratusan hektare lahan direncanakan masuk dalam peremajaan.
"Bulan ini direncanakan akan ada sosialisasi langsung ke petani calon penerima bantuan, hanya saja tanggal kegiatan yang belum diketahui," kata dia.
Berdasarkan data, total luas kebun sawit rakyat di Kabupaten Bangka mencapai lebih dari 20.000 hektare dengan kemampuan produksi tandan buah segar rata - rata 1,8 ton per hektare.
"Minat masyarakat untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit cukup tinggi dibuktikan luas kebun baru kelapa sawit selama dua tahun terakhir seluas 1.300 hektare," kata Subhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Kami mengusulkan seluas 500 hektare kebun sawit rakyat dilakukan peremajaan melalui pemberian dana hibah dari Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit (BPDKS)," kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Subhan di Sungailiat, Kamis.
Program peremajaan kelapa sawit adalah salah satu upaya untuk mempertahankan produksi kelapa sawit agar kinerja pertumbuhan ekonomi masyarakat terjaga sekaligus meningkatkan daya saing melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan industri hilir berbasis perkebunan.
Sasaran program peremajaan tanaman kelapa sawit, menurut dia, petani yang memiliki kebun sawit secara sah dengan masa tanam kelapa sawit antara tujuh sampai 20 tahun ke atas dan terpenuhi kriteria syarat yang lain.
Sistem bantuan hibah peremajaan tanaman kelapa sawit harus mendapat usulan dari kelembagaan petani ke pusat melalui sistem aplikasi yang disediakan, kemudian dilanjutkan dengan verifikasi, melakukan perjanjian kerja sama dan terakhir pelaksana kegiatan program.
Baca juga: Dispanpertan Bangka catat kebun sawit rakyat bertambah 1.300 hektare
"BPDKS akan menyalurkan dana hibah sebesar Rp30 juta per hektare bagi petani sawit yang dianggap memenuhi syarat program peremajaan kelapa sawit," jelasnya.
Subhan menambahkan nantinya akan dilakukan sosialisasi program peremajaan tanaman kelapa sawit tingkat kabupaten dengan ratusan hektare lahan direncanakan masuk dalam peremajaan.
"Bulan ini direncanakan akan ada sosialisasi langsung ke petani calon penerima bantuan, hanya saja tanggal kegiatan yang belum diketahui," kata dia.
Berdasarkan data, total luas kebun sawit rakyat di Kabupaten Bangka mencapai lebih dari 20.000 hektare dengan kemampuan produksi tandan buah segar rata - rata 1,8 ton per hektare.
"Minat masyarakat untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit cukup tinggi dibuktikan luas kebun baru kelapa sawit selama dua tahun terakhir seluas 1.300 hektare," kata Subhan.
Editor : Bima Agustian
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022