Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meremajakan tanaman sawit masyarakat seluas 500 hektare sebagai realisasi dari program peremajaan sawit rakyat (PSR).
"Program PSR ini mulai digulirkan sejak 2020 dan kami menargetkan 500 hektare sawit masyarakat masuk dalam program ini," kata Asisten I Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ahmad Syarifullah Nizam di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan, hingga sekarang baru tercatat sekitar 229 hektare sawit warga yang sudah masuk program replanting atau PSR.
"Kami fokus untuk merealisasikan program PSR karena ini bisa meningkatkan produksi TBS dan mendongkrak kesejahteraan petani sawit," katanya.
Program replanting ini merupakan bagian dari upaya memberdayakan petani sawit agar perkebunan kelapa sawit mereka bisa kembali produktif.
Dalam satu hektare tanaman kelapa sawit, pemerintah daerah membantu permodalan untuk peremajaan sebesar Rp30 juta.
Menurut Syarifullah kelapa sawit saat ini salah satu komoditas yang diunggulkan dalam sektor perkebunan, karena memiliki nilai ekonomis dan harga jual yang cukup tinggi.
"Pemerintah tentu terus mendorong peningkatan produksi, melalui program PSR ini," katanya.