Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menargetkan melakukan peremajaan seluas 150 hektare kebun sawit masyarakat pada tahun 2025 mendatang.
"Target usulan peremajaan kebun kelapa sawit rakyat pada tahun 2025 adalah seluas 150 hektare," kata Pj Bupati Belitung, Mikron Antariksa di Tanjung Pandan, Jumat.
Hal ini disampaikan Mikron Antariksa dalam sidang paripurna DPRD Belitung dengan agenda jawaban eksekutif terhadap pandangan fraksi-fraksi DPRD Belitung dalam pembahasan Raperda APBD Belitung tahun 2025.
Hal ini juga dilakukan guna menjawab pertanyaan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Belitung, Yola Junita dalam sidang paripurna sebelumnya soal program bantuan pertanian dari pemerintah daerah khususnya pertanian sawit.
Menurut Mikron, Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) merupakan program Peremajaan Kelapa Sawit Perkebun (PKSP) yang pembiayaannya melalui dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
"Sehingga pelaksanaan PSR tidak dialokasikan anggarannya melalui dana APBD Kabupaten Belitung," ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam rangka pelaksanaan peremajaan sawit rakyat, pihaknya telah mengirimkan surat dengan Nomor: 500.7/1131.a/DKPP/BUN.IV perihal Penyampaian Target Peremajaan Kelapa Sawit Perkebunan dan Usulan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Tahun 2025 pada 29 Oktober 2024 ke Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan.
Surat tersebut, kata Mikron, juga ditembuskan kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Dalam surat tersebut target usulan peremajaan kelapa sawit tahun 2024 di Kabupaten Belitung seluas 150 hektare," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah mengusulkan program bantuan peremajaan Kelapa Sawit Perkebunan Koperasi Sumber Rezeki, Desa Air Batu Buding, Kecamatan Badau pada 2021 lalu seluas 60 hektare.
Menurutnya, tanaman sawit yang diremajakan tersebut adalah tanaman sawit yang telah berumur tua dan kemampuan produksinya menurun atau berkurang.
"Semoga dengan peremajaan sawit rakyat ini akan membantu petani meningkatkan produktivitas tanaman sawit mereka sehingga lebih produktif dan menghasilkan," ujarnya.