Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendampingi pelaku UMKM dalam rangka mempromosikan produk kerajinan selama kegiatan G20 di Pulau Belitung, sebagai langkah menarik minat para delegasi untuk berbelanja dan berinvestasi guna mengembangkan UMKM.
"Kami menugaskan ASN yang mampu berbahasa Inggris di masing-masing stan UMKM selama G20 ini," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kepulauan Babel Yulizar Adnan di Belitung, Jumat.
Yulizar Adnan mengatakan selama G20 di Pulau Belitung, Pemprov Kepulauan Babel bersama Pemkab Belitung menyediakan 50 stan bagi UMKM untuk mempromosikan dan menawarkan berbagai produk kerajinan dan kuliner seperti kericu, madu kelulut, fesyen kain batik dan tenun cual, kerajinan kriya dan juga kopiah resam.
"Alhamdulillah, ASN yang ditugaskan ini sangat membantu pelaku UMKM dalam memasarkan produk dan ini terlihat banyaknya produk UMKM yang dibeli para delegasi G20," kata Yulizar.
Menurut dia selama pemasaran produk UMKM di ajang internasional terkendala komunikasi, karena pelaku UMKM belum mampu berbahasa inggris yang baik dalam memasarkan produknya.
"Kami berharap dengan adanya pendamping pelaku UMKM ini, para delegasi G20 tidak hanya membeli produk tetapi juga memesan produk UMKM dalam skala besar untuk dikirim ke negaranya," kata Yulizar.
Perwakilan dari Komunitas Bekemas Belitung, Yoyo mengaku telah belajar Bahasa Inggris untuk dapat berkomunikasi dengan pembeli dari luar negeri.
"Kami sangat terbantu dengan pendamping ini, namun demikian kami bersama teman-teman UMKM lainnya juga telah belajar untuk bisa menggunakan bahasa Inggris, agar bisa menjelaskan tentang produk yang ditawarkan dan transaksi pembayaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Kami menugaskan ASN yang mampu berbahasa Inggris di masing-masing stan UMKM selama G20 ini," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kepulauan Babel Yulizar Adnan di Belitung, Jumat.
Yulizar Adnan mengatakan selama G20 di Pulau Belitung, Pemprov Kepulauan Babel bersama Pemkab Belitung menyediakan 50 stan bagi UMKM untuk mempromosikan dan menawarkan berbagai produk kerajinan dan kuliner seperti kericu, madu kelulut, fesyen kain batik dan tenun cual, kerajinan kriya dan juga kopiah resam.
"Alhamdulillah, ASN yang ditugaskan ini sangat membantu pelaku UMKM dalam memasarkan produk dan ini terlihat banyaknya produk UMKM yang dibeli para delegasi G20," kata Yulizar.
Menurut dia selama pemasaran produk UMKM di ajang internasional terkendala komunikasi, karena pelaku UMKM belum mampu berbahasa inggris yang baik dalam memasarkan produknya.
"Kami berharap dengan adanya pendamping pelaku UMKM ini, para delegasi G20 tidak hanya membeli produk tetapi juga memesan produk UMKM dalam skala besar untuk dikirim ke negaranya," kata Yulizar.
Perwakilan dari Komunitas Bekemas Belitung, Yoyo mengaku telah belajar Bahasa Inggris untuk dapat berkomunikasi dengan pembeli dari luar negeri.
"Kami sangat terbantu dengan pendamping ini, namun demikian kami bersama teman-teman UMKM lainnya juga telah belajar untuk bisa menggunakan bahasa Inggris, agar bisa menjelaskan tentang produk yang ditawarkan dan transaksi pembayaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022