Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berupaya menekan angka kemiskinan hingga 3,83 persen pada 2026.

"Saat ini angka penduduk miskin mencapai 5,13 persen, kita terus tekan dan kurangi angka kemiskinan hingga menyisakan 3,83 persen saja pada 2026," kata Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman di Koba, Minggu.

Bupati menjelaskan, untuk percepatan penanggulangan penduduk miskin diperlukan upaya berbagai pihak secara terintegrasi.

"Kita tidak bisa bekerja sendiri, harus secara bersama dan melibatkan sektoral karena penanggulangan kemiskinan harus sesuai dengan identifikasi terhadap permasalahan potensi dan kebutuhan,” ujarnya.

Selain itu kata dia, tim penanggulangan kemiskinan daerah harus lebih fokus, perencanaan yang matang, koordinasi dan pengendalian yang terintegrasi agar mencapai hasil optimal.

Pemkab Bangka Tengah sudah melakukan penyusunan perencanaan dengan pendekatan holistik, tematik, integratif dan spasial agar menghasilkan perencanaan yang berkualitas untuk menanggulangi kemiskinan.

"Kita sangat berkomitmen dan konsentrasi dalam upaya penanggulangan kemiskinan karena kemiskinan menjadi program prioritas dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Tahun 2022-2026," jelasnya.

Bupati berharap tim koordinasi penanggulangan kemiskinan mampu mendiagnosa kondisi dan kerentanan yang terjadi di masyarakat.

"Ini dilakukan agar penanganan kemiskinan dilaksanakan secara komprehensif, bukan hanya melihat dari sisi pendapatan perkapita yang diterima namun harus dilihat dari dimensi menyeluruh baik aspek ekonomi, sosial, budaya, sarana prasarana, ketahanan pangan dan letak geografis suatu wilayah sehingga dalam menetapkan kebijakan harus disesuaikan dengan karakteristik masing-masing wilayah," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022