Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempercepat pembangunan infrastruktur pengembangan jaringan internet hingga pelosok untuk mengatasi permasalahan daerah lemah sinyal komunikasi.
"Berdasarkan survei yang kami lakukan di lapangan pada awal tahun 2021 masih ditemukan 15 desa dan dusun yang tidak bisa menjangkau sinyal komunikasi dan internet," kata Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming di Mentok, Senin.
Dalam upaya menuntaskan permasalahan itu, pemkab telah melakukan pembicaraan dengan PT Telkom Witel Babel dan Kementerian Kominfo pada pertengahan tahun 2022.
"Dari hasil koordinasi itu, tahun ini Bangka Barat mendapatkan bantuan enam menara telekomunikasi, masing-masing satu unit dari PT Telkom bersama perusahaan mitra, dan lima unit dari program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo," katanya.
Untuk menara "Base Transceiver Station" (BTS) permanen bantuan dari PT Telkom saat ini sudah terbangun di Desa Sinar Surya, Kecamatan Tempilang dengan tinggi sekitar 50 meter dan mampu menjangkau radius tiga kilometer.
Sebanyak lima unit menara BTS program Bakti Kominfo saat ini masih dalam tahap persiapan dan sosialisasi agar mendapatkan dukungan warga yang berada di sekitar rencana lokasi pembangunan menara tersebut.
"Untuk tahun ini kami optimistis enam menara bisa terbangun, berarti tinggal sembilan lokasi yang masih susah sinyal. Ini kami targetkan tahun depan selesai semuanya," katanya.
Menurut dia, ketersediaan sinyal komunikasi dan internet merupakan kebutuhan pokok untuk masyarakat di era serba digital sehingga perlu segera diselesaikan guna mendukung aktivitas masyarakat.
Dengan ketersediaan sinyal komunikasi yang memadahi diharapkan bisa menjadi solusi dalam mendorong peningkatan pendidikan, kesehatan, pelayanan pemerintahan dan ekonomi masyarakat.
Salah satu warga Desa Sinarsurya, Budi, mengaku antusias dan mengapresiasi pemkab yang telah berhasil melakukan kerja sama untuk membangun menara BTS di kampungnya.
"Sudah sejak lama kami mengharapkan pembangunan ini karena zaman sekarang semuanya serba digital dan warga butuh internet. Alhamdulillah hari ini sudah terbangun menara ini," katanya.
Ia berharap, ketersediaan sinyal komunikasi dan internet di desa tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat, terutama generasi muda, untuk mengembangkan pengetahuan dan membuka wawasan dalam menjalankan usaha sehari-hari.
"Semoga bisa bermanfaat untuk warga ini dan digunakan untuk hal-hal positif," katanya.
Sebelumnya di Bangka Barat sudah ada 125 unit menara telekomunikasi, namun belum semua warga bisa mengakses internet maupun sinyal komunikasi.
Sebanyak enam unit menara telekomunikasi yang dibangun tahun ini, yaitu satu menara bantuan PT Telkom di Desa Sinarsurya dan lima menara BTS dari program Bakti Kominfo di Desa Limbung, Tuik, Airbulin, Pangkalberas, dan Kayuarang.
Kepala Bidang E-Goverment Diskominfo Kabupaten Bangka Barat Uli Nuha mengatakan sosialisasi telah dilaksanakan di dua desa, yaitu Desa Limbung dan Tuik, warga cukup antusias menyambut rencana tersebut.
"Untuk lahan lokasi menara sudah siap, tiga lokasi menggunakan lahan milik pemerintah desa dan dua lokasi lahan sewa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Berdasarkan survei yang kami lakukan di lapangan pada awal tahun 2021 masih ditemukan 15 desa dan dusun yang tidak bisa menjangkau sinyal komunikasi dan internet," kata Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming di Mentok, Senin.
Dalam upaya menuntaskan permasalahan itu, pemkab telah melakukan pembicaraan dengan PT Telkom Witel Babel dan Kementerian Kominfo pada pertengahan tahun 2022.
"Dari hasil koordinasi itu, tahun ini Bangka Barat mendapatkan bantuan enam menara telekomunikasi, masing-masing satu unit dari PT Telkom bersama perusahaan mitra, dan lima unit dari program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo," katanya.
Untuk menara "Base Transceiver Station" (BTS) permanen bantuan dari PT Telkom saat ini sudah terbangun di Desa Sinar Surya, Kecamatan Tempilang dengan tinggi sekitar 50 meter dan mampu menjangkau radius tiga kilometer.
Sebanyak lima unit menara BTS program Bakti Kominfo saat ini masih dalam tahap persiapan dan sosialisasi agar mendapatkan dukungan warga yang berada di sekitar rencana lokasi pembangunan menara tersebut.
"Untuk tahun ini kami optimistis enam menara bisa terbangun, berarti tinggal sembilan lokasi yang masih susah sinyal. Ini kami targetkan tahun depan selesai semuanya," katanya.
Menurut dia, ketersediaan sinyal komunikasi dan internet merupakan kebutuhan pokok untuk masyarakat di era serba digital sehingga perlu segera diselesaikan guna mendukung aktivitas masyarakat.
Dengan ketersediaan sinyal komunikasi yang memadahi diharapkan bisa menjadi solusi dalam mendorong peningkatan pendidikan, kesehatan, pelayanan pemerintahan dan ekonomi masyarakat.
Salah satu warga Desa Sinarsurya, Budi, mengaku antusias dan mengapresiasi pemkab yang telah berhasil melakukan kerja sama untuk membangun menara BTS di kampungnya.
"Sudah sejak lama kami mengharapkan pembangunan ini karena zaman sekarang semuanya serba digital dan warga butuh internet. Alhamdulillah hari ini sudah terbangun menara ini," katanya.
Ia berharap, ketersediaan sinyal komunikasi dan internet di desa tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat, terutama generasi muda, untuk mengembangkan pengetahuan dan membuka wawasan dalam menjalankan usaha sehari-hari.
"Semoga bisa bermanfaat untuk warga ini dan digunakan untuk hal-hal positif," katanya.
Sebelumnya di Bangka Barat sudah ada 125 unit menara telekomunikasi, namun belum semua warga bisa mengakses internet maupun sinyal komunikasi.
Sebanyak enam unit menara telekomunikasi yang dibangun tahun ini, yaitu satu menara bantuan PT Telkom di Desa Sinarsurya dan lima menara BTS dari program Bakti Kominfo di Desa Limbung, Tuik, Airbulin, Pangkalberas, dan Kayuarang.
Kepala Bidang E-Goverment Diskominfo Kabupaten Bangka Barat Uli Nuha mengatakan sosialisasi telah dilaksanakan di dua desa, yaitu Desa Limbung dan Tuik, warga cukup antusias menyambut rencana tersebut.
"Untuk lahan lokasi menara sudah siap, tiga lokasi menggunakan lahan milik pemerintah desa dan dua lokasi lahan sewa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022