Dinas Pangan dan Pertanian (Dinpanpertan) Kabupaten Bangka Provinsi, Kepulauan Bangka Belitung, mencatat sebanyak 735 ekor sapi di daerah itu dinyatakan sembuh dari terkonfirmasi penyakit mulut dan kuku (PMK)
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Budiyanto dalam keterangannya di Sungailiat, Babel, Sabtu mengatakan sebanyak 735 ekor sapi sembuh PMK tersebar di lima kecamatan.
Masing-masing di Kecamatan Sungailiat sebanyak 239 ekor sapi, Mendo Barat 60 ekor sapi, Belinyu 137 ekor sapi, Merawang 110 ekor sapi, dan di Kecamatan Pemali sebanyak 180 ekor sapi.
Berdasarkan data, kasus PMK di Kabupaten Bangka sejak pertama ditemukan varian virus tersebut mencapai total 774 ekor sapi, sembilan ekor sapi mati, 24 ekor sapi di musnahkan atau potong paksa serta masih terdapat enam ekor sapi yang masih terinfeksi PMK.
Sembilan ekor sapi akibat PMK terdapat di Kecamatan Mendo Barat sebanyak dua ekor sapi, Belinyu empat ekor serta di Kecamatan Pemali tiga ekor.
"Enam ekor sapi yang dinyatakan positif PMK merupakan sapi potong yang sengaja didatangkan dari Provinsi Lampung," jelas Budiyanto.
Dia tidak mengetahui pasti sapi yang terpapar PMK tersebut karena sebelum dikirim terlebih dahulu sapi potong tersebut sudah melalui prosedur dan dinyatakan sehat dan bebas PMK.
"Kita tidak mengetahui terpapar di mana karena sebelum dikirim sudah melalui uji bebas brucella, diperkuat dengan dokumen keterangan uji bebas PMK yang diterbitkan oleh dinas terkait serta menjalani karantina selama 14 hari," ujarnya.
Semua sapi yang terpapar PMK mendapat pengobatan oleh tim kesehatan hewan Dinpanpertan, dilakukan monitoring, pengawasan, penyemprotan desinfektan sekitar kandang, pengobatan, serta melakukan komunikasi informasi dan edukasi tentang PMK kepada para peternak.
"Hasil pengobatan, sapi yang positif PMK saat ini sudah menunjukkan tanda-tanda membaik dan sudah mulai bernafsu untuk makan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Budiyanto dalam keterangannya di Sungailiat, Babel, Sabtu mengatakan sebanyak 735 ekor sapi sembuh PMK tersebar di lima kecamatan.
Masing-masing di Kecamatan Sungailiat sebanyak 239 ekor sapi, Mendo Barat 60 ekor sapi, Belinyu 137 ekor sapi, Merawang 110 ekor sapi, dan di Kecamatan Pemali sebanyak 180 ekor sapi.
Berdasarkan data, kasus PMK di Kabupaten Bangka sejak pertama ditemukan varian virus tersebut mencapai total 774 ekor sapi, sembilan ekor sapi mati, 24 ekor sapi di musnahkan atau potong paksa serta masih terdapat enam ekor sapi yang masih terinfeksi PMK.
Sembilan ekor sapi akibat PMK terdapat di Kecamatan Mendo Barat sebanyak dua ekor sapi, Belinyu empat ekor serta di Kecamatan Pemali tiga ekor.
"Enam ekor sapi yang dinyatakan positif PMK merupakan sapi potong yang sengaja didatangkan dari Provinsi Lampung," jelas Budiyanto.
Dia tidak mengetahui pasti sapi yang terpapar PMK tersebut karena sebelum dikirim terlebih dahulu sapi potong tersebut sudah melalui prosedur dan dinyatakan sehat dan bebas PMK.
"Kita tidak mengetahui terpapar di mana karena sebelum dikirim sudah melalui uji bebas brucella, diperkuat dengan dokumen keterangan uji bebas PMK yang diterbitkan oleh dinas terkait serta menjalani karantina selama 14 hari," ujarnya.
Semua sapi yang terpapar PMK mendapat pengobatan oleh tim kesehatan hewan Dinpanpertan, dilakukan monitoring, pengawasan, penyemprotan desinfektan sekitar kandang, pengobatan, serta melakukan komunikasi informasi dan edukasi tentang PMK kepada para peternak.
"Hasil pengobatan, sapi yang positif PMK saat ini sudah menunjukkan tanda-tanda membaik dan sudah mulai bernafsu untuk makan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022