Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjamu sebanyak 19 peserta Wonderful to Sail Indonesia 2022 dengan tradisi "makan bedulang" di rumah adat Belitung, Kamis (27/10) siang.

Bupati Belitung, Sahani Saleh di Tanjung Pandan, Kamis mengatakan penyambutan yang dilakukan dengan tradisi "makan bedulang" tersebut bertujuan untuk memperkenalkan tradisi dan budaya Belitung kepada para "yachter".

"Belitung ini memiliki keunikan budaya salah satunya adalah tradisi makan bedulang yang nanti akan sama-sama kita nikmati," katanya.

Tradisi "makan bedulang" merupakan tata cara penyajian makanan khas Belitung yang diletakkan di sebuah wadah atau tempat bernama "dulang".

Dirinya atas nama pemerintah daerah mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Wonderful Sail to Indonesia 2022.

"Belitung mendapatkan suatu kebanggaan terhadap kehadiran para peserta Sail Indonesia 2022. Kami sangat merasa bangga dan senang sekali dengan kunjungan anda hari ini," ujarnya.

Sahani menambahkan, Pulau Belitung merupakan bagian dari negara Indonesia yang dulu terkenal dengan aktivitas tambang timah.

Kemudian Belitung juga dikenal dengan jalur rempah.

"Potensi rempah Belitung dikenal dengan merek Muntok White Paper yang juga nantinya akan kami jadikan sebagai salah satu souvernir bagi para peserta Sail Indonesia 2022," katanya.

Bupati menjelaskan, pada zaman dahulu, Belanda masuk ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah sehingga mereka menemukan lada putih yang dibutuhkan negara-negara di Eropa.

"Setelah menemukan rempah-rempah berupa lada tersebut barulah mereka menemukan timah," ujarnya.

Dikatakan Bupati, Pulau Belitung memiliki keunikan dari sisi geologi, kemudian mineral ikutan timah yang cukup banyak seperti titanium, uranium, zirkon bisa digunakan sebagai bahan pembuatan nuklir.

Dari segi flora, lanjut Bupati, Belitung juga memiliki keunikan tanaman yang bisa dijadikan tanaman herbal.

Selanjutnya adat istiadat dan budaya Melayu Belitung sangat unik.

"Oleh sebab itu Belitung menjadi satu-satunya Pulau di Indonesia yang ditetapkan oleh Unesco sebagai kawasan Unesco Global Geopark (UGG)," katanya.

Ia berharap, para peserta Wonderful Sail to Indonesia dapat mempromosikan pariwisata Belitung ketika kembali ke negaranya nanti.

"Sehingga mereka dapat kembali berkunjung dengan waktu yang panjang menikmati keindahan Pulau Belitung," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Belitung, Annyta di Tanjung Pandan, Kamis mengatakan 19 "yachter" tersebut berasal dari delapan negara diantaranya Irlandia, Perancis, Australia, Skotlandia, Belanda, Portugal, Jerman dan Filipina.

Selama di Belitung, lanjut Annyta, para peserta diajak untuk mengunjungi pusat informasi Geopark Belitung, Rumah Adat Belitung dan KV Senang.

"Ini merupakan Sail Indonesia pertama setelah pandemi COVID-19 yang membuktikan bahwa pariwasata Indonesia pada umumnya dan Belitung khususnya sudah benar-benar aman dari COVID-19 dan tahun depan kami pastikan akan lebih ramai lagi," katanya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022