Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mendorong peran pers dalam meningkatkan literasi politik masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024.
"Pers harus mampu membangun narasi yang positif, untuk menciptakan situasi kondusif memasuki tahun-tahun politik," kata Kepala Diskominfo Provinsi Kepulauan Babel Sudarman, di Pangkalpinang, Minggu.
Ia menyatakan seperti yang diketahui, 2023 hingga 2024 mendatang memasuki tahun politik. Politik ini biasanya salah satu topik yang menjadi perhatian masyarakat ataupun berita pemerintahan.
“Nanti akan ada pilpres dan pilkada, maka itu adalah tahun-tahun yang cukup dinamis dan bergejolak. Oleh karenanya kita harus ada check and balance, etika jurnalistik juga harus dipegang," ujarnya.
Menurut dia, hasil dari informasi yang disampaikan atau disebarluaskan oleh pers itu akan memberi pengaruh bagi masyarakat.
Oleh karena itu, untuk menciptakan masyarakat yang cerdas literasi, baik itu literasi dalam pemahaman terhadap suatu informasi maupun yang lainnya, pers harus mampu membangun narasi yang positif.
“Dalam psikologinya, kalau masyarakat selalu disampaikan berita-berita ataupun narasi-narasi yang negatif, maka di dalam pola pikirnya akan memberikan pemikiran dan tindakan yang negatif destruktif, oleh karenanya narasi yang dibangun memang harus narasi yang positif,” katanya pula.
Ia menilai pers sebagai pilar demokrasi. Pers yang dibangun di Babel sangat baik dan maju.
"Kami amati, narasi-narasi yang dibangun cukup baik dan membantu pemerintah dalam mengomunikasikan capaian-capaian ataupun perencanaan-perencanaan yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini," katanya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Pers harus mampu membangun narasi yang positif, untuk menciptakan situasi kondusif memasuki tahun-tahun politik," kata Kepala Diskominfo Provinsi Kepulauan Babel Sudarman, di Pangkalpinang, Minggu.
Ia menyatakan seperti yang diketahui, 2023 hingga 2024 mendatang memasuki tahun politik. Politik ini biasanya salah satu topik yang menjadi perhatian masyarakat ataupun berita pemerintahan.
“Nanti akan ada pilpres dan pilkada, maka itu adalah tahun-tahun yang cukup dinamis dan bergejolak. Oleh karenanya kita harus ada check and balance, etika jurnalistik juga harus dipegang," ujarnya.
Menurut dia, hasil dari informasi yang disampaikan atau disebarluaskan oleh pers itu akan memberi pengaruh bagi masyarakat.
Oleh karena itu, untuk menciptakan masyarakat yang cerdas literasi, baik itu literasi dalam pemahaman terhadap suatu informasi maupun yang lainnya, pers harus mampu membangun narasi yang positif.
“Dalam psikologinya, kalau masyarakat selalu disampaikan berita-berita ataupun narasi-narasi yang negatif, maka di dalam pola pikirnya akan memberikan pemikiran dan tindakan yang negatif destruktif, oleh karenanya narasi yang dibangun memang harus narasi yang positif,” katanya pula.
Ia menilai pers sebagai pilar demokrasi. Pers yang dibangun di Babel sangat baik dan maju.
"Kami amati, narasi-narasi yang dibangun cukup baik dan membantu pemerintah dalam mengomunikasikan capaian-capaian ataupun perencanaan-perencanaan yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini," katanya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022