Puluhan anak diculik oleh kelompok bersenjata dari sebuah peternakan di Negara Bagian Katsina utara, Nigeria dan pelakunya meminta tembusan, demikian menurut keterangan polisi dan warga pada Rabu (2/11).

Katsina adalah kampung halaman Presiden Muhammadu Buhari sekaligus salah satu negara bagian di barat laut dan utara Nigeria tengah, lokasi geng sepeda motor bersenjata yang telah membunuh orang-orang atau menculik mereka dari desa dan jalan raya demi mendapat uang tebusan.

Juru bicara kepolisian Katsina Gambo Isah membenarkan penculikan tersebut tanpa memberikan rincian.

Warga mengatakan kepada Reuters bahwa anak-anak diculik pada Minggu selagi melakukan panen di persawahan yang berada di antara desa Kamfanin Mailafiya dan Kurmin Doka di Katsina.

Seorang warga yang putranya juga diculik mengungkapkan 30 anak diculik, namun sedikitnya dua anak berhasil kabur sedangkan satunya lagi dibebaskan lantaran sedang sakit.

"Anak laki-laki (yang diculik) hanya empat, sisanya perempuan berusia di bawah empat belas (tahun)," kata warga, yang menolak namanya disebutkan demi alasan keselamatan.

Kepala desa setempat mengatakan kelompok bersenjata meminta uang tebusan 30 juta naira (sekitar Rp1 miliar). Catatan polisi menunjukkan bahwa sedikitnya 22 anak hilang.

Eksploitasi anak-anak di bawah umur sebagai buruh tani biasa terjadi di sejumlah negara bagian di Nigeria utara, yang memiliki jumlah anak putus sekolah tertinggi di negara tersebut, menurut Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

Militer mengebom tempat persembunyian terduga kelompok bersenjata, yang dikenal masyarakat setempat bandit, saat pemerintah berupaya mengakhiri serangan yang menimbulkan kekhawatiran jelang pilpres pada Februari mendatang.

Sumber: Reuters

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022