Tim Disaster Victim Identification (DVI) dapat mengidentifikasi jenazah rombongan mobil dari TK Al-Azhar Cianjur yang menjadi korban jiwa bencana gempa Cianjur, Jawa Barat, melalui foto terakhir.
Anggota tim DVI Mabes Polri AKBP dr Wahyu Hidayati di RSUD Sayang Cianjur mengatakan pada saat ini yang paling menolong untuk proses identifikasi adalah foto terakhir sebelum kejadian bencana.
Pada identifikasi rombongan mobil dari TK Al-Azhar, anggota keluarga salah satu korban membawa foto terakhir sebelum meninggal.
"Suaminya berhasil menunjukkan foto properti, ada cincin yang biasa dipakai dan itu ternyata cocok dengan ada di ruang pemeriksaan jenazah, kalung, tanda lahir, cocok ada fotonya. Kemudian kita temukan juga di ruang pemeriksaan," kata Wahyu.
Dia mengatakan dari 13 jenazah yang dibawa ke RSUD Sayang, lima teridentifikasi sebagai salah satu rombongan TK Al-Azhar, terdiri dari satu laki-laki dan empat perempuan.
Kabid Dokkes Polda Jabar Kombes Pol dr Adang Azhar dalam kesempatan yang sama mengatakan bagi yang masih merasa kehilangan anggota keluarganya, dapat melapor ke Posko pengaduan orang hilang, atau pos antemortem di bagian forensik RSUD Sayang Cianjur.
Data korban yang bisa dibawa berupa kartu keluarga KTP, rekam medis atau rekam medis gigi, atau foto terakhir.
"Lebih baik ada foto terakhir yang lagi kelihatan giginya, lagi senyum, itu bisa lebih baik. Mungkin apa aja yang bisa menyangkut dengan apa data-data korban, silakan, itu bisa dibawa," ujar dia.
Adang mengatakan jalan terakhir yang bisa ditempuh yakni pemeriksaan DNA, dengan membawa relatif terdekat untuk diambil sampelnya dan dicocokkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Anggota tim DVI Mabes Polri AKBP dr Wahyu Hidayati di RSUD Sayang Cianjur mengatakan pada saat ini yang paling menolong untuk proses identifikasi adalah foto terakhir sebelum kejadian bencana.
Pada identifikasi rombongan mobil dari TK Al-Azhar, anggota keluarga salah satu korban membawa foto terakhir sebelum meninggal.
"Suaminya berhasil menunjukkan foto properti, ada cincin yang biasa dipakai dan itu ternyata cocok dengan ada di ruang pemeriksaan jenazah, kalung, tanda lahir, cocok ada fotonya. Kemudian kita temukan juga di ruang pemeriksaan," kata Wahyu.
Dia mengatakan dari 13 jenazah yang dibawa ke RSUD Sayang, lima teridentifikasi sebagai salah satu rombongan TK Al-Azhar, terdiri dari satu laki-laki dan empat perempuan.
Kabid Dokkes Polda Jabar Kombes Pol dr Adang Azhar dalam kesempatan yang sama mengatakan bagi yang masih merasa kehilangan anggota keluarganya, dapat melapor ke Posko pengaduan orang hilang, atau pos antemortem di bagian forensik RSUD Sayang Cianjur.
Data korban yang bisa dibawa berupa kartu keluarga KTP, rekam medis atau rekam medis gigi, atau foto terakhir.
"Lebih baik ada foto terakhir yang lagi kelihatan giginya, lagi senyum, itu bisa lebih baik. Mungkin apa aja yang bisa menyangkut dengan apa data-data korban, silakan, itu bisa dibawa," ujar dia.
Adang mengatakan jalan terakhir yang bisa ditempuh yakni pemeriksaan DNA, dengan membawa relatif terdekat untuk diambil sampelnya dan dicocokkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022