Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sudah menuntaskan pembangunan sebanyak 55 unit rumah warga sasaran yang terakomodasi dalam program bantuan renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
"Tahun ini sudah menuntaskan pembangunan RTLH sebanyak 55 unit yang tersebar pada enam atau seluruh kecamatan," kata Ke Kepala Disperkimhub Bangka Tengah, Fani Hendra Saputra di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan, anggaran pembangunan RTLH bersumber dari APBD induk dan ABT Tahun 2022 dengan nominal Rp60 juta/unit.
"Dengan total sebanyak 55 unit rumah yang masuk program RTLH, berarti dananya ada sekitar Rp3,3 miliar," ujarnya.
Pada 2023 kata Fani program pembangunan RTLH tetap dilanjutkan dengan sasaran dan fokus pada dua lokasi yaitu kawasan kumuh dan luar kawasan kumuh.
"Program RTLH tetap lanjut pada 2023, sasarannya kawasan kumuh dan luar kawasan kumuh dengan kondisi rumah benar-benar tidak layak huni," ujarnya.
Fani juga menjelaskan, bahwa program RTLH tujuannya sama dengan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) namun sumber dananya berbeda.
"Kalau RTLH sumber dananya murni dari APBD, sedangkan BSPS bersumber dari APBN karena merupakan program dari Kementerian PUPR yang diteruskan ke daerah," ujarnya.
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan (Disperkimhub) Kabupaten Bangka Tengah, mencatat tahun ini ada sebanyak 438 unit rumah warga masuk dalam program BSPS.
"Tahun ini program BSPS terlaksana yaitu sebanyak 438 unit rumah, dimana masyarakat menerima bantuan dana sebesar Rp20 juta/kepala keluarga, dengan rincian Rp17,5 juta untuk membeli material (bahan) dan Rp2,5 juta untuk upah tukang," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Tahun ini sudah menuntaskan pembangunan RTLH sebanyak 55 unit yang tersebar pada enam atau seluruh kecamatan," kata Ke Kepala Disperkimhub Bangka Tengah, Fani Hendra Saputra di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan, anggaran pembangunan RTLH bersumber dari APBD induk dan ABT Tahun 2022 dengan nominal Rp60 juta/unit.
"Dengan total sebanyak 55 unit rumah yang masuk program RTLH, berarti dananya ada sekitar Rp3,3 miliar," ujarnya.
Pada 2023 kata Fani program pembangunan RTLH tetap dilanjutkan dengan sasaran dan fokus pada dua lokasi yaitu kawasan kumuh dan luar kawasan kumuh.
"Program RTLH tetap lanjut pada 2023, sasarannya kawasan kumuh dan luar kawasan kumuh dengan kondisi rumah benar-benar tidak layak huni," ujarnya.
Fani juga menjelaskan, bahwa program RTLH tujuannya sama dengan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) namun sumber dananya berbeda.
"Kalau RTLH sumber dananya murni dari APBD, sedangkan BSPS bersumber dari APBN karena merupakan program dari Kementerian PUPR yang diteruskan ke daerah," ujarnya.
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan (Disperkimhub) Kabupaten Bangka Tengah, mencatat tahun ini ada sebanyak 438 unit rumah warga masuk dalam program BSPS.
"Tahun ini program BSPS terlaksana yaitu sebanyak 438 unit rumah, dimana masyarakat menerima bantuan dana sebesar Rp20 juta/kepala keluarga, dengan rincian Rp17,5 juta untuk membeli material (bahan) dan Rp2,5 juta untuk upah tukang," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022