Kantor Pengawasan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C (TMP) Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kesulitan mengungkap pemilik 10.539 botol minuman mengandung metil alkohol (MMEA) ilegal yang berhasil diamankan satu tahun lalu.

"Karena jaringan ini terputus-putus dan barang ini saat penindakan dulu bukan bersama orang yang membawa tetapi ditimbun di suatu ekspedisi," kata Kepala KPPBC TMP C Tanjung Pandan, Jerry Kurniawan di Tanjung Pandan, Selasa.

Menurut dia, pihaknya telah melakukan langkah pengembangan dan berkoordinasi dengan sejumlah pihak guna mengungkap siapa pemilik 10.539 botol minol ilegal tersebut.

"Kami sudah lakukan pengembangan dan koordinasi dengan banyak pihak termasuk ke Jakarta karena jaringan seperti ini sama seperti narkoba yakni terputus-putus," ujarnya.

Baca juga: Bea Cukai Tanjung Pandan musnahkan ribuan botol minuman keras ilegal

Ia mengatakan, Belitung bukan menjadi tujuan dari kegiatan penyelundupan 10.539 botol minuman beralkohol ilegal tersebut melainkan hanya dijadikan sebagai jalur transit saja.

"Sehingga kesimpulannya yang paling baik barang ini harus kami musnahkan," katanya.

Dikatakan Jerry, Bea Cukai Tanjung Pandan telah bekerja maksimal dalam mengungkap kasus 10.539 minol ilegal tersebut namun karena minimnya informasi sehingga pemilik ribuan botol minuman ini sulit diungkap.

Bahkan pihaknya telah mencari bukti-bukti pendukung dari orang yang melihat proses pembongkaran minol ilegal namun tidak membuahkan hasil.

"Tidak ada yang bisa memberikan informasi yang benar-benar "clear" karena dalam hasil penindakan untuk menentukan tersangka harus dengan bukti kuat," ujarnya.

Sebelumnya pada November 2021 lalu Tim Bea Cukai Tanjung Pandan bersama tim Kanwil DJBC Sumatera Bagian Timur berhasil mengamankan penyelundupan 10.539  botol minuman keras mengandung etil alkohol (MMEA) ilegal asal Singapura tujuan Jakarta.

Namun satu tahun berlalu Bea Cukai Tanjung Pandan belum berhasil mengungkap siapa pemilik minol ilegal tersebut karena jaringannya terputus.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022