Kepolisian Resor Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong terbentuknya kampung antinarkoba guna mendukung upaya bersama dalam pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkotika di daerah itu.
"Perlu dukungan seluruh pihak untuk memperbanyak terbentuknya kampung antinarkoba ini, kami berharap di tahun 2023 akan menjadi perhatian bersama agar bisa ditingkatkan," kata Kapolres Bangka Barat AKBP Catur Prasetiyo di Mentok, Minggu.
Menurut dia, program kampung antinarkoba akan memudahkan dalam melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang saat ini masih cukup marak terjadi di daerah itu.
"Tidak bisa dipungkiri, Mentok sebagai pintu gerbang utama yang menghubungkan Pulau Bangka dengan Sumatera menjadi daerah berisiko tinggi terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba," ujarnya.
Berdasarkan catatan Polres Bangka Barat selama 2022, tidak pidana penyalahgunaan narkotika mengalami kenaikan kasus sebesar 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari 28 kasus pada 2021 menjadi 37 kasus yang ditangani.
"Polres Bangka Barat juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk bisa memerangi masalah ini. Bhabinkamtibmas menjadi ujung tombak utama dalam upaya ini sekaligus menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah desa dan kelurahan masing-masing," katanya.
Selain itu, Polres Bangka Barat juga telah melakukan kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi Babel untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan, baik melalui pertemuan langsung dengan masyarakat maupun masuk ke sekolah-sekolah.
"Saat ini pemerintah juga sedang menggalakkan program kampung tangguh, ini bisa kita sinergikan agar program-program pemberdayaan masyarakat bisa berjalan beriringan dengan upaya pemberantasan peredaran narkotika," katanya.
Melalui kerja sama yang baik seluruh unsur yang ada di wilayah Kabupaten Bangka Barat diharapkan upaya bersama dalam menyelamatkan generasi muda dari peredaran dan penyalahgunaan narkoba menjadi semakin baik dan tuntas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Perlu dukungan seluruh pihak untuk memperbanyak terbentuknya kampung antinarkoba ini, kami berharap di tahun 2023 akan menjadi perhatian bersama agar bisa ditingkatkan," kata Kapolres Bangka Barat AKBP Catur Prasetiyo di Mentok, Minggu.
Menurut dia, program kampung antinarkoba akan memudahkan dalam melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang saat ini masih cukup marak terjadi di daerah itu.
"Tidak bisa dipungkiri, Mentok sebagai pintu gerbang utama yang menghubungkan Pulau Bangka dengan Sumatera menjadi daerah berisiko tinggi terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba," ujarnya.
Berdasarkan catatan Polres Bangka Barat selama 2022, tidak pidana penyalahgunaan narkotika mengalami kenaikan kasus sebesar 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari 28 kasus pada 2021 menjadi 37 kasus yang ditangani.
"Polres Bangka Barat juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk bisa memerangi masalah ini. Bhabinkamtibmas menjadi ujung tombak utama dalam upaya ini sekaligus menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah desa dan kelurahan masing-masing," katanya.
Selain itu, Polres Bangka Barat juga telah melakukan kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi Babel untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan, baik melalui pertemuan langsung dengan masyarakat maupun masuk ke sekolah-sekolah.
"Saat ini pemerintah juga sedang menggalakkan program kampung tangguh, ini bisa kita sinergikan agar program-program pemberdayaan masyarakat bisa berjalan beriringan dengan upaya pemberantasan peredaran narkotika," katanya.
Melalui kerja sama yang baik seluruh unsur yang ada di wilayah Kabupaten Bangka Barat diharapkan upaya bersama dalam menyelamatkan generasi muda dari peredaran dan penyalahgunaan narkoba menjadi semakin baik dan tuntas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023