Ribuan orang berkumpul pada Senin (2/1) di Kota Santos, Brazil, untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Edson Arantes do Nascimento, legenda sepak bola yang lebih dikenal sebagai Pele, yang meninggal dunia di usia 82 tahun pada Kamis (29/12) akibat kanker usus besar.

Upacara pemakamannya digelar di Stadion Urbano Caldira, kandang tim Santos FC yang pernah diawaki Pele. Di sana, para penggemar bisa memberi penghormatan terakhir mereka.

Di antara mereka yang hadir terlihat Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan CONMEBOL Alejandro Dominguez.

Infantino mengatakan dirinya berencana mengusulkan agar semua federasi sepak bola nasional di seluruh dunia masing-masing menamai satu stadion mereka dengan nama legenda yang pernah tiga kali (1958, 1962 dan 1970) memboyong Piala Dunia FIFA bersama timnas Brazil itu.

"Kami akan meminta semua federasi di seluruh dunia untuk menamai satu stadion dengan nama Pele. Saya rasa kaum muda, generasi masa depan, harus mengetahui dan mengingat siapa Pele dan kebahagiaan yang dibawanya ke dunia," kata Infantino.

Para penggemar menunggu lebih dari tiga jam untuk melihat peti, dengan antrean di satu titik mengular sekitar dua kilometer.

Prosesi pemakaman akan berlanjut hingga Selasa (3/1), saat Pele akan dikubur di sebuah pemakaman pribadi di Santos, sebuah kota pesisir yang terletak 60 kilometer dari Sao Paulo. Pele dihormati sebagai pemain terhebat di tim kampung halamannya itu. Bersama Santos, dia memenangkan dua trofi Copa Libertadores dan dua Intercontinental Cup.

Pemerintah Brazil berencana mengganti nama pelabuhan Santos, pelabuhan terbesar di Brazil dan Amerika Latin, dengan nama bintang sepak bola itu, kata Gubernur Negara Bagian Sao Paulo Tarcisio de Freitas kepada media saat tiba di upacara pemakaman.

Pewarta: Xinhua

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023