Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat jumlah produksi lada di daerah itu pada tahun 2022 sebanyak 2.600 ton.

"Jumlah produksi lada hasil panen petani tahun 2022 tercatat 2.600 ton atau mencapai nilai miliar rupiah," kata Kepala Bidang Perkebunan DKPP Belitung, Hamzah di Tanjung Pandan, Sabtu.

Menurut dia, jumlah produksi lada tersebut masih lebih rendah dari target lada produksi yang ditetapkan tahun 2022 yakni sebanyak 5.000 ton.

DKPP Belitung sebelumnya menargetkan jumlah produksi lada petani Belitung tahun 2022 sebanyak 5.000 ton.

"Target produksi memang 5.000 ton namun tahun ini hanya tercapai setengahnya sekitar 2.600 ton," ujarnya.

Ia menilai, tidak tercapainya target produksi lada di daerah itu pada tahun 2022 dikarenakan faktor anomali cuaca.

Kondisi cuaca di Belitung yang sering turun hujan mempengaruhi pembuahan tanaman lada di daerah itu.

"Karena pengaruh musim sehingga tidak bisa kami hindari dan berpengaruh terhadap produksi," katanya.

Hamzah menjelaskan, anomali cuaca yang terjadi sangat berpengaruh produksi lada, cuaca hujan seperti ini otomatis pembuahan tidak berjalan dan produksi tidak maksimal.

DKPP Belitung menargetkan produksi lada di tahun 2023 sama dengan tahun sebelumnya yakni 5.000 ton.

Produksi lada tersebut ditargetkan dari sejumlah sentra perkebunan lada di Belitung seperti di Kecamatan Membalong dan Kecamatan Selat Nasik.

Saat ini tercatat ada sebanyak 9.525 kepala keluarga yang menjadi petani atau membudidayakan tanaman lada di daerah itu.

"Kami tetap tidak akan mengurangi target produksi karena kalau dikurangi berarti tidak ada motivasi," katanya.

Ia berharap, kondisi cuaca di daerah itu dapat mendukung agar produksi lada menjadi maksimal.

"Kalau cuaca panas selama tiga bulan saja kami yakin produksi pasti maksimal," ujarnya.

Dijelaskan saat ini harga lada putih di daerah itu bertahan Rp73 ribu per kilogram dan tidak mengalami kenaikan dalam beberapa bulan terakhir.

"Harga saat ini cenderung stabil bertahan Rp73 ribu. Kami menilai harga ini cukup baik dengan kondisi tingginya biaya produksi lada saat ini, hasil panel lada sampai ini di jual di pasar lokal atau pasar dalam negeri," katanya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023