Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berbagi kasih dengan seorang nenek, Auyah (65), korban kebakaran rumah beberapa hari lalu di Kecamatan Simpangteritip.
"Kami berharap kunjungan ini bisa membawa kegembiraan sekaligus meringankan penderitaan yang menimpa nenek Auyah, kami juga memberikan bingkisan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Ketua TP PKK Kabupaten Bangka Barat Rosmala Sukirman di Mentok, Sabtu.
Pada kunjungan ke rumah korban di Desa Peradong, Simpangteritip itu, ia meminta pemerintah dan perusahaan di daerah itu memberikan bantuan rumah tinggal layak huni kepada korban.
"Insyaallah, nenek Auyah mendapatkan hikmah dari kejadian ini, dan mendapatkan rumah yang lebih bagus lagi," katanya.
Berdasarkan pengalaman yang menimpa salah satu warga itu, ia berpesan kepada masyarakat agar selalu waspada dan lebih berhati-hati saat akan bepergian meninggalkan rumah.
Kewaspadaan itu, kata dia, dengan memastikan tidak ada kabel listrik yang rusak dan mematikan sumber api agar rumah tetap aman saat ditinggal pergi.
Pada Rabu (11/1), rumah milik Auyah yang berdinding kayu terbakar habis karena diduga terjadi arus pendek listrik pada saat rumah ditinggal bepergian pemiliknya.
Pada kejadian itu tidak ada korban jiwa, namun seluruh harta benda milik Auyah tidak dapat diselamatkan.
Setelah peristiwa itu, Auyah untuk sementara waktu terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.
"Kami berharap kepada pemerintah daerah melalui dinas terkait, bersama PT Timah dan perusahaan lain yang ada di bangka barat bisa bergotong royong, bersinergi membantu menyediakan rumah yang layak dihuni nenek Auyah," kata Rosmala.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Kami berharap kunjungan ini bisa membawa kegembiraan sekaligus meringankan penderitaan yang menimpa nenek Auyah, kami juga memberikan bingkisan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Ketua TP PKK Kabupaten Bangka Barat Rosmala Sukirman di Mentok, Sabtu.
Pada kunjungan ke rumah korban di Desa Peradong, Simpangteritip itu, ia meminta pemerintah dan perusahaan di daerah itu memberikan bantuan rumah tinggal layak huni kepada korban.
"Insyaallah, nenek Auyah mendapatkan hikmah dari kejadian ini, dan mendapatkan rumah yang lebih bagus lagi," katanya.
Berdasarkan pengalaman yang menimpa salah satu warga itu, ia berpesan kepada masyarakat agar selalu waspada dan lebih berhati-hati saat akan bepergian meninggalkan rumah.
Kewaspadaan itu, kata dia, dengan memastikan tidak ada kabel listrik yang rusak dan mematikan sumber api agar rumah tetap aman saat ditinggal pergi.
Pada Rabu (11/1), rumah milik Auyah yang berdinding kayu terbakar habis karena diduga terjadi arus pendek listrik pada saat rumah ditinggal bepergian pemiliknya.
Pada kejadian itu tidak ada korban jiwa, namun seluruh harta benda milik Auyah tidak dapat diselamatkan.
Setelah peristiwa itu, Auyah untuk sementara waktu terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.
"Kami berharap kepada pemerintah daerah melalui dinas terkait, bersama PT Timah dan perusahaan lain yang ada di bangka barat bisa bergotong royong, bersinergi membantu menyediakan rumah yang layak dihuni nenek Auyah," kata Rosmala.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023