Pangkalpinang (Antara Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Effendi meminta Dinas Pertambangan dan Energi segera mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di kabupaten/kota yang dilanda musibah banjir.

"Kami meminta Distamben segera berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mengatasi kelangkaan BBM pascabanjir ini," kata dia di Pangkalpinang, Rabu.

Gubernur menyebutkan, berdasarkan laporan masyarakat dari Kabupaten Bangka Selatan saat ini harga premium eceran di daerah itu sudah mencapai Rp30 ribu per liter karena pendistribusian BBM terputus akibat jalan rusak dan jembatan putus.

"Saat ini ada beberapa daerah yang terisolasi dan harus ada penanganan cepat," katanya.

Ia menyebutkan, akses jalan dan jembatan di Simpang Gendong, Kretak, Sungai Selan, Berok dan beberapa titik lainnya sangat sulit untuk dilewati kendaraan bermuatan BBM, sembako dan kebutuhan lainnya.

"Saat ini korban banjir di daerah terisolasi yang sangat membutuhkan bantuan untuk meringankan beban mereka," ujarnya.

Untuk itu ia meminta seluruh kepala dinas di masing-masing SKPD di provinsi untuk segera berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait di kabupaten/kota, agar kesulitan warga di daerah yang terisolasi teratasi dengan cepat.

"Saya secara pribadi prihatin dan berduka atas bencana banjir yang menimpa masyarakat. Untuk saya berupaya semaksimal mungkin meringankan beban korban banjir di tenda-tenda pengusian," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016