Muntok (Antara Babel) - Ratusan hektare sawah di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terendam banjir setelah terjadi hujan lebat di daerah itu beberapa hari terakhir.

"Areal persawahan sebagian besar berada di dekat rawa dan sungai sehingga pada saat curah hujan tinggi, sawah menjadi tergenang cukup tinggi," kata Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Bangka Barat, Darmono di Muntok, Kamis.

Ia menerangkan, ratusan hektare sawah yang terendam banjir tersebut terdapat di beberapa desa, seperti di Desa Kelapa, Beruas, Dendang, Tuik dan lainnya yang rata-rata luasnya mencapai 130 hektare per desa.

"Sebagian lahan baru ditanami beberapa waktu lalu, begitu terkena banjir tanaman padi menjadi rusak dan kemungkinan besar gagal panen," kata dia.

Agar hasil panen menjadi baik, pihaknya menganjurkan para petani menanam ulang lahan yang terkena banjir tersebut.

"Kami sudah menerjunkan petugas untuk melakukan pendataan di lokasi sekaligus memastikan jumlah lahan yang terancam puso. Dari laporan sekitar 30 persen lahan dipastikan gagal panen karena tanaman masih tergolong baru," kata dia.

Ia menambahkan, di lokasi itu ada juga lahan yang sudah siap panen, bahkan sebagian besar merupakan lahan yang padinya sudah dipanen beberapa hari sebelum datangnya banjir.

"Masyarakat Bangka Barat baru mengenal sawah mulai 2012 dan sampai saat ini belum menerapkan tanam serentak sehingga kondisi tanaman cukup beragam, ada yang sudah panen, siap panen dan ada yang baru tanam," kata dia.    
   
Untuk yang baru tanam, ia mengimbau agar petani menanam kembali dengan tanaman baru agar hasil panen bisa maksimal.

"Beberapa desa tersebut saat ini menjadi sentra pertanian padi, kami berharap kejadian ini tidak menyurutkan petani setempat untuk kembali menanami lahannya setelah air surut dan lahan kembali normal," kata dia.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016