Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong petani memperluas areal tanam dan memanfaatkan lahan yang masih kosong untuk memperkuat ketahanan pangan daerah.

"Sektor pangan kita perkuat, petani kita minta perluas lahan tanam terutama jenis padi dan tanaman hortikultura," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Senin.

Bupati mengatakan, tidak akan terjadi krisis pangan di daerah itu jika para petani mampu memanfaatkan lahan kosong untuk bercocok tanam terutama padi, cabai, bawang merah dan jagung.

"Sektor pangan menjadi fokus pemerintah agar ketersediaan dan keterjangkauan harga tetap terjaga," katanya.

Bupati juga mendorong warga selalu memanfaatkan lahan kritis dan kosong untuk membudidayakan tanaman cepat panen (tanaman hortikultura).

"Seperti saat ini kita terus bergerak menanam cabai dan bawang merah, bahkan beberapa waktu lalu kita dapat penghargaan dari Bank Indonesia sebagai daerah yang sangat menunjang dalam meningkatkan ketahanan pangan," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah Sajidin mengatakan saat ini tercatat seluas 300 hektare lahan cabai potensial dan baru tergarap sekitar 100 hektare baik perorangan maupun berkelompok.

Produksi cabai merah petani secara keseluruhan saat ini mencapai sekitar 2.400 ton dengan panen rata-rata per hektare mencapai 8 ton.

Sajidin mengatakan, tingkat keberhasilan panen cabai merah petani mencapai 80 persen dan itu jauh lebih baik jika dibanding tanaman hortikultura lainnya.

"Tingkat keberhasilan panen cabai merah lebih tinggi yaitu mencapai 80 persen, sementara tanaman hortikultura lainnya rata-rata 60 persen," ujarnya.

Sementara luas lahan pertanian jagung pipil potensial tercatat 700 hektare, namun baru seluas 300 hektare yang tersebar pada enam kecamatan.

Data Dinas Pertanian Bangka Tengah tercatat produksi jagung pipil sebanyak 3.880 ton dengan areal tanam produktif seluas 400 hektare.
Rata-rata produksinya 9,7 ton per hektare dan itu sudah untung bersih kalau dilihat dari biaya produksi.

Menurut Sajidin, tanaman jagung pipil memiliki potensi dan prospek ekonomi jika dikembangkan dengan baik.

"Dalam catatan kami lahan potensial untuk tanaman jagung pipil ini ada sekitar 700 hektare yang tersebar pada seluruh kecamatan," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023