Pangkalpinang (Antara Babel) - Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Didit Srigusjaya berharap pemerintah daerah meningkatkan pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji ke wilayah terkena banjir, guna memulihkan perekonomian masyarakat di daerah itu.

"Selama ini pemerintah daerah hanya terfokus mendistribusikan makanan ke daerah terkena musibah banjir, sementara distribusi gas elpiji, BBM kurang sehingga memicu kelangkaan kebutuhan warga itu," kata Didit Srigusjaya di Pangkalpinang, Minggu.

Saat ini, kata dia, ketersediaan elpiji dan BBM bersubsidi di beberapa titik daerah terkena musibah banjir dengan ketinggian air mencapai satu hingga dua meter di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah dan Bangka Selatan pada Senin (8/2) hingga (9/2) mulai terjadi kelangkaan.

Misalnya harga bensin eceran di Toboali Kabupaten Bangka Selatan sudah mencapai Rp30 ribu per liter atau naik tinggi dibanding harga normalnya Rp8.500 per liter.

"Jika ketersediaan energi ini tidak segera diatasi, maka memperparah perekonomian masyarakat," ujarnya.

Menurut dia saat ini sebagian besar korban banjir sudah pulang untuk membersihkan rumah dan beraktivitas seperti hari biasanya, sehingga pemerintah harus segera mengatasi kesulitan masyarakat untuk mendukung perekonomiannya.

"Saat ini air banjir di beberapa daerah sudah surut dan aktivitas masyarakat mulai kembali normal," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, diharapkan pemerintah provinsi, kabupaten/kota untuk segera mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat pasca banjir ini.

"Jika gas elpiji ini tidak ada, maka dengan apa masyarakat untuk memasak nasi dan lauk pauk, tidak mungkin mengandalkan bantuan nasi bungkus terus," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016