Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar vaksinasi polio secara massal di seluruh Puskesmas dan Posyandu, guna membebaskan bayi di daerah itu dari virus polio.
"Vaksinasi massal 8-15 Maret 2016 secara serentak di seluruh rumah sakit, puskesmas dan posyandu se-Babel," kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kepulauan Babel, Bahuri ZND di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan kegiatan vaksinasi polio massal ini akan langsung dipimpin oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Rustam Effendi di Kabupaten Bangka.
"Meski angka kasus polio ini relatif kecil, namun kita terus berupaya agar balita terbebas dari virus ini," ujarnya.
Ia mengatakan jumlah bayi di Pulau Bangka dan Belitung sebanyak 30 ribu orang, balita mencapai 100 ribu orang lebih, tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
"Kita menargetkan seluruh bayi dan balita mendapatkan vaksin polio ini, sehingga mereka terbebas dari virus polio yang dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti lumpuh dan lainnya," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, kita terus mengencarkan sosialisasi program ini, guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengimunisasi bayi dan balitanya.
"Saat ini masih ada masyarakat yang tidak mau mengimunisasi bayinya, karena mereka takut jika anaknya sakit panas setelah diimunisasi," ujarnya.
Pada hal, kata dia, jika anak panas setelah diimunisasi, menandakan anak sehat dan baik untuk perkembangan anak.
"Jika bayi panas setelah diimunisasi, artinya vaksin tersebut bekerja menambah kekebalan tubuh bayi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Vaksinasi massal 8-15 Maret 2016 secara serentak di seluruh rumah sakit, puskesmas dan posyandu se-Babel," kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kepulauan Babel, Bahuri ZND di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan kegiatan vaksinasi polio massal ini akan langsung dipimpin oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Rustam Effendi di Kabupaten Bangka.
"Meski angka kasus polio ini relatif kecil, namun kita terus berupaya agar balita terbebas dari virus ini," ujarnya.
Ia mengatakan jumlah bayi di Pulau Bangka dan Belitung sebanyak 30 ribu orang, balita mencapai 100 ribu orang lebih, tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
"Kita menargetkan seluruh bayi dan balita mendapatkan vaksin polio ini, sehingga mereka terbebas dari virus polio yang dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti lumpuh dan lainnya," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, kita terus mengencarkan sosialisasi program ini, guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengimunisasi bayi dan balitanya.
"Saat ini masih ada masyarakat yang tidak mau mengimunisasi bayinya, karena mereka takut jika anaknya sakit panas setelah diimunisasi," ujarnya.
Pada hal, kata dia, jika anak panas setelah diimunisasi, menandakan anak sehat dan baik untuk perkembangan anak.
"Jika bayi panas setelah diimunisasi, artinya vaksin tersebut bekerja menambah kekebalan tubuh bayi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016