Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Januari 2023 sebesar 124,10 atau turun 1,16 persen dibanding NTP bulan sebelumnya, karena indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan. 

"Indeks harga yang diterima oleh petani (It) turun 0,48 persen," kata Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Hadi Suroso di Pangkalpinang, Rabu. 

Ia mengatakan penurunan NTP  Januari 2023 dipengaruhi oleh turunnya NTP di empat subsektor pertanian yakni subsektor tanaman pangan sebesar 1,31 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,25 persen, subsektor peternakan sebesar 2,31 persen, serta subsektor perikanan sebesar 1,23 persen.

Sebaliknya, subsektor tanaman hortikultura mengalami kenaikan sebesar 0,92 persen  disebabkan oleh naiknya It pada kelompok sayur-sayuran yakni cabai rawit, cabai merah dan pare sebesar 1,16 persen dan kelompok buah-buahan sebesar 4,39 persen yakni komoditas durian, semangka dan pisang.

"Komoditas penyumbang penurunan indeks harga terima petani yakni kelapa sawit, lada dan bayam," ujarnya.

Sementara itu untuk kenaikan indeks harga bayar petani disumbang oleh komoditas bawang merah, daging ayam ras dan beras. 

Ia menyatakan dari lima Provinsi di Sumbagsel yang menyusun NTP Nasional pada Januari 2023, Provinsi dengan kenaikan NTP yakni Lampung mencapai 1,08 persen dan Jambi sebesar 0,15 persen. 

"Provinsi lainnya mengalami penurunan termasuk Bangka Belitung yang mengalami penurunan NTP terdalam sebesar 1,16 persen.

Pewarta: Chandrika Purnama Dewi/Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023