Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin melakukan panen raya cabai merah di Kelompok Tani Serdadu Desa Puding Besar, Kabupaten Bangka.
"Ini salah satu dukungan kami, agar petani lebih semangat mengembangkan tanaman cabai ini," kata Ridwan Djamaluddin dDEsa Puding Besar, Sabtu.
Ia mengatakan cabai ini salah satu komoditi yang paling dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga cabai ini salah satu penyebab tingginya inflasi di Indonesia khusus Bangka Belitung pada 2022 lalu, karena konsumsi tinggi yang tidak sebandingkan produksi cabai ini.
Baca juga: Panen cabai bersama petani, Molen ingin jadikan Pangkalpinang tonggak Agro-Swasembada
"Untuk menurunkan inflasi tahun ini, saya mengimbau agar masyarakat dapat aktif dan terus menanam cabai," katanya.
Ia mendorong masyarakat untuk lebih bersemangat dalam bertani. Hanya saja, dalam prosesnya memerlukan sentuhan teknis yang perlu menjadi perhatian seperti harus dipupuk, dan dirawat dengan baik.
Selain itu, bukan tidak mungkin kondisi ini akan membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat yang memiliki keahlian di bidang pertanian, seraya juga berharap pihak perbankan dapat mendukung upaya pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian ini.
Baca juga: Pemprov Bangka Belitung pasarkan cabai petani di PMT
"Ini memang salah satu hal penting yang dilakukan sekarang adalah menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Kalau kita berhasil membuka lapangan pekerjaan di sektor pertanian, maka kita akan melakukan transformasi ekonomi bagi masyarakat Bangka Belitung ini," katanya.
Oleh karena itu, saya sangat mendorong masyarakat khususnya generasi muda untuk bertani.
"Kami siap membantu masyarakat dalam mengembangkan usaha pertaniannya dan saya berpikir dengan panen cabai satu hektar hasil panen kurang lebih 300 kilogram, pasti kebutuhan lebih lah dari kebutuhan masyarakat di sini," katanya.
Baca juga: Gubernur Babel panen cabai rawit di lahan perkebunan sawit
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Ini salah satu dukungan kami, agar petani lebih semangat mengembangkan tanaman cabai ini," kata Ridwan Djamaluddin dDEsa Puding Besar, Sabtu.
Ia mengatakan cabai ini salah satu komoditi yang paling dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga cabai ini salah satu penyebab tingginya inflasi di Indonesia khusus Bangka Belitung pada 2022 lalu, karena konsumsi tinggi yang tidak sebandingkan produksi cabai ini.
Baca juga: Panen cabai bersama petani, Molen ingin jadikan Pangkalpinang tonggak Agro-Swasembada
"Untuk menurunkan inflasi tahun ini, saya mengimbau agar masyarakat dapat aktif dan terus menanam cabai," katanya.
Ia mendorong masyarakat untuk lebih bersemangat dalam bertani. Hanya saja, dalam prosesnya memerlukan sentuhan teknis yang perlu menjadi perhatian seperti harus dipupuk, dan dirawat dengan baik.
Selain itu, bukan tidak mungkin kondisi ini akan membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat yang memiliki keahlian di bidang pertanian, seraya juga berharap pihak perbankan dapat mendukung upaya pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian ini.
Baca juga: Pemprov Bangka Belitung pasarkan cabai petani di PMT
"Ini memang salah satu hal penting yang dilakukan sekarang adalah menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Kalau kita berhasil membuka lapangan pekerjaan di sektor pertanian, maka kita akan melakukan transformasi ekonomi bagi masyarakat Bangka Belitung ini," katanya.
Oleh karena itu, saya sangat mendorong masyarakat khususnya generasi muda untuk bertani.
"Kami siap membantu masyarakat dalam mengembangkan usaha pertaniannya dan saya berpikir dengan panen cabai satu hektar hasil panen kurang lebih 300 kilogram, pasti kebutuhan lebih lah dari kebutuhan masyarakat di sini," katanya.
Baca juga: Gubernur Babel panen cabai rawit di lahan perkebunan sawit
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023