Dokter Bedah Onkologi (Kanker) RSUPN Cipto Mangunkusumo I Gusti Ngurah Gunawan Wibisana menjelaskan beberapa tanda dan gejala kanker payudara yang mungkin dialami perempuan.
Dalam sebuah diskusi daring yang digelar pada Senin, Gunawan mengatakan 90 persen gejala kanker payudara yang dialami pasien adalah benjolan pada payudara yang tidak terasa nyeri.
“Justru ini yang perlu diwaspadai, gejala ini paling sering terjadi namun hal itu pula yang kerap diabaikan para penderita karena tidak ada rasa nyeri yang dihasilkan dari benjolan tersebut,” kata dia.
Namun, ada gejala lain yang dapat terlihat lebih jelas dari kanker payudara, salah satunya adanya perubahan pada kulit di sekitar puting.
Perubahan ini tidak hanya sekedar berubah warna menjadi lebih gelap atau terang, melainkan timbulnya seperti luka atau kulit yang bereaksi akibat alergi.
“Terlihat seperti adanya luka dan alergi atau biasa seperti dermatitis,” ujar Gunawan.
Gejala itu tidak terjadi tepat di puting, melainkan di daerah spesifik sekitar puting yaitu daerah areola.
“Tanda itu kita sebut namanya paget’s disease, kulit area itu terasa seperti terkelupas atau bersisik dan gatal,” ujarnya menambahkan.
Pada penyakit paget pada payudara maka idealnya penderita selain waspada, harus mempertajam diagnosis, salah satunya dengan ultrasonografi (USG).
Teknologi USG yang sensitif, menurut Gunawan, akan mampu mendeteksi benjolan dalam payudara ukuran lima milimeter sekalipun.
“Maka kalau ada keraguan lebih baik meyakinkan diri dengan segera melakukan USG,” jelas Gunawan
Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.
“Kita perlu waspada dengan kanker payudara, karena penyakit ini tidak ada vaksinnya seperti kanker serviks,” kata Gunawan.
Gunawan menambahkan 70 persen pasien yang telah terdeteksi kanker payudara sudah di tahap lanjut.
"Kalau kita bisa mendeteksi di tahap awal mungkin kematiannya bisa ditanggulangi,” kata Gunawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Dalam sebuah diskusi daring yang digelar pada Senin, Gunawan mengatakan 90 persen gejala kanker payudara yang dialami pasien adalah benjolan pada payudara yang tidak terasa nyeri.
“Justru ini yang perlu diwaspadai, gejala ini paling sering terjadi namun hal itu pula yang kerap diabaikan para penderita karena tidak ada rasa nyeri yang dihasilkan dari benjolan tersebut,” kata dia.
Namun, ada gejala lain yang dapat terlihat lebih jelas dari kanker payudara, salah satunya adanya perubahan pada kulit di sekitar puting.
Perubahan ini tidak hanya sekedar berubah warna menjadi lebih gelap atau terang, melainkan timbulnya seperti luka atau kulit yang bereaksi akibat alergi.
“Terlihat seperti adanya luka dan alergi atau biasa seperti dermatitis,” ujar Gunawan.
Gejala itu tidak terjadi tepat di puting, melainkan di daerah spesifik sekitar puting yaitu daerah areola.
“Tanda itu kita sebut namanya paget’s disease, kulit area itu terasa seperti terkelupas atau bersisik dan gatal,” ujarnya menambahkan.
Pada penyakit paget pada payudara maka idealnya penderita selain waspada, harus mempertajam diagnosis, salah satunya dengan ultrasonografi (USG).
Teknologi USG yang sensitif, menurut Gunawan, akan mampu mendeteksi benjolan dalam payudara ukuran lima milimeter sekalipun.
“Maka kalau ada keraguan lebih baik meyakinkan diri dengan segera melakukan USG,” jelas Gunawan
Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.
“Kita perlu waspada dengan kanker payudara, karena penyakit ini tidak ada vaksinnya seperti kanker serviks,” kata Gunawan.
Gunawan menambahkan 70 persen pasien yang telah terdeteksi kanker payudara sudah di tahap lanjut.
"Kalau kita bisa mendeteksi di tahap awal mungkin kematiannya bisa ditanggulangi,” kata Gunawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023