Pangkalpinang (Antara Babel) - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, mengusulkan 140 orang siswa menerima beasiswa miskin (BSM).


"Mudah-mudahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengabulkan usulan program BSM untuk siswa kurang mampu ini," ujar Kepala SMKN 4 Pangkalpinang Ba'asir MT di Pangkalpinang, Senin.


Menurut dia, BSM merupakan program nasional untuk membantu siswa miskin memperoleh akses pelayanan pendidikan yang layak, mencegah putus sekolah, dan menarik siswa miskin untuk kembali bersekolah.


Selain itu, membantu siswa memenuhi kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran, mendukung program wajib belajar sembilan tahun dan membantu kelancaran program sekolah.


"Saat ini, kami hanya menunggu, berapa orang siswa yang akan mendapatkan bantuan beasiswa miskin ini dan mudah-mudahan seluruh siswa yang diusulkan dikabulkan pemerintah pusat," ujarnya.


Ia mengatakan, siswa yang diusulkan tersebut merupakan siswa kurang mampu dan telah memenuhi syarat yaitu adanya surat keterangan miskin dari kepala desa/lurah, berprestasi dan persyaratan administrasi lainnya.


"Sebagian besar siswa di SMKN 4 yang diusulkan ini berasal dari keluarga nelayan yang kurang mampu, sehingga dengan adanya bantuan beasiswa itu akan mengurangi beban orang tua mereka untuk meningkatkan pendidikan anak-anaknya," ujarnya.


Ia menjelaskan, melalui program BSM ini diharapkan anak usia sekolah dari keluarga miskin dapat terus bersekolah, tidak putus sekolah, dan di masa depan diharapkan mereka dapat memutus rantai kemiskinan yang saat ini dialami orang tuanya.  

"Program ini bersifat bantuan langsung dan siswa dapat mengambil beasiswa tersebut di kantor-kantor pos terdekat," ujarnya.


Untuk itu, kata dia, pihaknya mengharapkan orang tua siswa yang kurang mampu tidak malu untuk melaporkan atau berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk mendapatkan bantuan pendidikan anak-anaknya.


"Terkadang banyak orang tua siswa yang malu atau enggan melaporkan kondisi ekonomi keluarga dan memilih untuk menghentikan pendidikan anaknya, sehingga akan meningkatkan angka putus sekolah di daerah itu," ujarnya.

Pewarta: pewarta: aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013